Pelitasumatera.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, meskipun dalam 4 (empat) tahun ini ekonomi global sedang dalam posisi yang tidak baik, ekonomi turun, pasar-pasar untuk komoditas juga turun, tapi kita wajib bersyukur, alhamdulilah bahwa di 2018 ekonomi kita masih tumbuh di angka 5,17 persen.
“Banyak negara yang tidak bisa mempertahankan pertumbuhan ekonominya sehingga terjun ke bawah 1-2 persen,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Peresmian & Penyerahan Penghargaan Pasar Rakyat Indonesia, serta Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, di Hall 3a ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Selasa (12/3) pagi.
Kalau dibandingkan dengan negara-negara Group 20 (G20), menurut Presiden, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih nomor tiga di bawah India dan China. “Ini patut kita syukuri,” ujarnya.
Selain itu, Presiden Jokowi menjelaskan, kalau dibandingkan pada 2014 yang berada di angka 8,3 persen lebih, inflasi kita turun pada angka 3,3 persen, 3,02 persen, 3,61 persen, kemudian di 2018 di angka 3,13 persen. “Artinya. pengendalian harga itu bisa dilakukan,” tegas Presiden.
Karena itu, kalau ada yang menyampaikan harga-harga naik, kalau satu-dua barang, menurut Presiden, itu biasa. Tapi secara rata-rata, ia mengingatkan teori ekonomi, yang namanya inflasi itu ya pengendalian harga.
Acara pada Peresmian & Penyerahan Penghargaan Pasar Rakyat Indonesia, serta Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan itu, dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Banten Wahidin Halim.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyerahkan penghargaan kepada 14 pasar dengan kategori pasar revitalisasi terbaik, pasar ramah lingkungan, pasar ramah orang berkebutuhan khusus, dan pengelola pasar terbaik.