Pelitasumatera.com, KEDIRI – Keluarga besar pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kediri Jawa Timur, menentukan sikap terkait Pilpres 2019.
Melalui maklumat yang dibuat, jajaran pimpinan Pondok Pesantren memerintahkan santri dan alumninya untuk memilih Jokowi dan Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.
Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Alumni Pesantren Lirboyo Kediri KH Abdullah Kafabihi Mahrus mengatakan, maklumat tersebut merupakan iktihar dari keluarga besar bagi para santri maupun alumni yang memiliki hak pilih supaya ada keseragaman dalam memilih.
“Artinya kami peduli dengan keberadaan negara. Supaya Negara Indonesia ini yang sudah aman, tentram dengan dasar Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945. Jangan dirusak dengan adanya kelompok yang ingin memunculkan atau mengganti asas tersebut,” tuturnya, Rabu (13/03/2019).
Abdullah membantah instruksi tersebut dianggap sebagai mobilisasi massa. Menurut dia, instruksi dukungan terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 01 itu merupakan hak pihaknya dalam menentukan pilihan politik.
“Ini adalah hak kami untuk mengarahkan kepada santri supaya tidak carut- marut. Dikhawatirkan, kalau tidak ada instruksi dari kami maka akan terjadi gesekan antar santri,” katanya.
Sebelumnya ada sejumlah pertimbangan yang melatar belakangi Ponpes Lirboyo dalam memberikan dukungan kepada paslon nomer urut satu, diantaranya karena calon wakil presidenya adalah figur mantan Rois Am Nahdatul Ulama KH Ma’ruf Amin.
“Mengapa beliau ingin mau menjadi wakil presiden, karena beliau ingin mempertahankan dan memperjuangkan Islam sesuai dengan akidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Yang mana Islam yang berakidah Ahlussunnah wal Jama’ah ini sudah ratusan tahun di Indonesia, yang dibawah semenjak Wali Songo,” ucap dia.
“Wali Songo menyebarkan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dengan cara lemah, lembut, lunak, tidak menjelaskan – jelekan orang lain dan tidak memusuhi orang lain,” ujarnya.
Disamping itu, Joko Widodo dinilainya sudah teruji dalam menjalankan roda pemerintahan termasuk dalam hal pembangunan infrastruktur. “Ada kelompok yang menilai pak Jokowi dari tidak baiknya saja, namun segi baiknya tidak dinilai, ini kan tidak adil,” ucapnya.
Sumber: Liputan 6