Ma’ruf Amin: Kalau Tak Pilih Jokowi, Masyarakat Rugi

KH Ma'ruf Amin (Foto: Ist)

Pelitasumatera.com, BALIKPAPAN – Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin mengungkap kinerja dan pencapaian Pemerintahan Jokowi, saat berkampanye di Balikpapan.

Ma’ruf menegaskan, bila masyarakat tidak memilih Jokowi maka bakal rugi karena periode pertama ini sudah membangun landasan.

“Kalau tidak memilih Pak Jokowi, itu (masyarakat) rugi karena akan mulai dari awal lagi, meletakkan pondasi lagi,” kata Ma’ruf saat silaturahmi bersama Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) dan aliansi masyarakat Kalimantan Timur di Balikpapan, Kamis (21/3/2019).

Ma’ruf menyebut, jika Jokowi terpilih kembali maka landasan yang sudah dibangun tidak sia-sia. Pembangunan ini bakal siap lepas landas.

Ketua Umum nonaktif MUI itu membeberkan program Jokowi yang telah terlaksana, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Program Keluarga Harapan (PKH). Tinggal yang sudah berjalan seperti infrastruktur bakal dilengkapi dan SDM diperkuat.

“Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla telah membuat landasan-landasannya. Baru nanti di periode berikutnya, kita maksimalkan lagi,” imbuh Ma’ruf.

Program Jokowi, kata Mustasyar PBNU itu, juga berpihak kepada umat Islam. Dia contohkan Bank Wakaf Mikro yang telah dikembangkan di pesantren, dan penetapan hari santri nasional. Namun, dia sangat menyayangkan masih ada hoaks dan fitnah Jokowi anti-Islam.

“Jadi kalau untuk Islam, sudah banyak sekali yang dilakukan Pak Jokowi,” kata Ma’ruf.

Di Balikpapan, Ma’ruf juga bicara target. Sekurangnya di Kalimantan Timur, dia ingin mengantongi suara minimal 60 persen. Ma’ruf pun optimis menang karena mengalir dukungan dari kiai, ulama, sampai tokoh lintas agama di Kaltim.

“Kami ingin sih 70. Target nasional kan 70. Minimal itu jangan kurang dari 60,” ungkap Ma’ruf Amin.

Putaran terakhir kampanye calon presiden dan wakil presiden, serta para calon legislator akan ditutup dengan rapat umum. Kampanye tersebut berlangsung mulai 24 Maret 2019.

Ma’ruf Amin meminta partai koalisi bekerjasama untuk memenangkan pilpres dan pileg. Menurutnya sudah semestinya koalisi memberikan dukungan penuh. “Ya pastilah. Apa gunanya koalisi kalau tidak saling mendukung,” ujar Ma’ruf.

Hubungan partai koalisi dengan pasangan calon presiden harus timbal balik lantaran pemilu dilaksanakan serentak. Ma’ruf berkata, partai kejar suara sebanyak-banyaknya, untuk pemenangan pileg dan pilpres.

Mustasyar PBNU itu meminta bentuk dukungan partai kepada pasangan calon bukan hanya bentuk formal. Tetapi dengan kerja nyata di lapangan.

“Partai-partai koalisi juga memenangkan capres cawapres yang mereka dukung bukan secara politik saja tapi juga harus realisasinya di lapangan,” tegas dia.

Dengan demikian, antara partai politik dengan paslon saling bersinergi. Keduanya bekerja untuk saling memenangkan. “Nah mereka mendukung. Kita saling memenangkan, sinergi,” tutup Ma’ruf.

Sumber: Liputan 6