Ratu Dewa, Pribadi yang Rendah Hati dan Suka Bantu Ibu Berkebun

Ratu Dewa (Foto: Ist)

Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Teka-teki siapa yang terpilih menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang menggatikan Harobin Mastofa, terjawab sudah. Ratu Dewa adalah orangnya.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Palembang ini terpilih menjadi Sekda Kota Palembang hasil rekomendasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Hal tersebut dibenarkan oleh Walikota Palembang, Harnojoyo. Ia mengatakan setelah tiga nama diserahkan oleh tim pansel pihaknya langsung memberikan ke KASN.

“Kita langsung menyerahkannya ke KASN untuk mendapatkan rekomendasi, dan terpilih satu nama dengan nilai terbaik untuk kemudian diserahkan ke Gubernur,” ujarnya, Jumat (29/3/2019).

Kata Harno, hasil rekomendasi tersebut merupakan hasil berdasarkan rangking tiga nama peserta seleksi. “Jadi kita hanya menunggu surat rekomendasi yang akan ditanda tangani Pak Gubernur Sumsel dan juga jadwal pelantikan menunggu dari Pak Gubernur,” jelasnya.

“Insya allah pekan depan (senin, red) Sekda Kota Palembang akan dilantik,” jelasnya.

Sementara itu, Seketaris Daerah Kota Palembang Harobin Mustofa juga membenarkan hal tersebut. Jika sebelumnya ia belum menyebutkan nama yang terpilih. Kali ini, ia membenarkan.

“Berdasarkan hasil rekomendasi Gubernur, dari tiga nama yang sebelumnya diserahkan ke KASN, orang nomor satu Gubernur tersebut telah mengeluarkan rekomendasi atas nama Ratu Dewa,” jelasnya.

Ia mengaku per 1 April nanti kemungkinan pelantikan akan segera dilakukan. “Saya juga sudah minta yang bersangkutan untuk mempersiapkan diri untuk pelantikan senin depan,” tegasnya.

Ratu Dewa menyisihkan dua nama lain di kelompok tiga besar yakni Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palembang, Ir. Dewi Isnaini, MSi dan Drs H Muhammad Yanuarpan Yany MM yang menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Palembang.

Ratu Dewa terlahir dari keluarga sederhana dan hidup di daerah terpencil di Desa Muara Kuang Ogan Ilir. Meski terpencil, semua itu tidak menyurutkan keinginannya untuk menjadi seseorang yang lebih sukses dan dapat membanggakan orang tua, saudara dan anak-anaknya.

Kebiasaan Dewa muda yang senang membantu ibunya berkebun, membuat jiwa kerja kerasnnya terasah matang hingga akhirnya dipercaya mampu menduduki jabatan di Dinas Provinsi Sumatera Selatan dan beberapa jabatan di Pemerintah Kota Palembang.

Setelah lulus dari bangku sekolah dasar, Dewa melanjutkan SMP sampai kuliah di Kota Palembang. Sebagai anak rantauan, setiap pulang ke daerahnya dirinya menyempatkan diri untuk membantu ibunya berkebun, mulai dari merumput dan kegiatan berkebun lainnya.

Masa mudannya tidak dihabiskan untuk hal-hal-hal yang kurang bermanfaat seperti kumpul-kumpul dengan teman sebayannya. Dewa lebih memilih untuk mengikuti organisasi, hingga menjadi petinggi di organisasi kampus, mulai dari organisasi inilah bakatnya sebagai public speaking terasah.

Terlebih saat memasuki, dunia kampus. Dewa juga kerap kali mengikuti berbagai perlombaan seperti pembacaan pembukaan UUD, serta perlombaan lainnya dan selalu menjadi juara.

Di dunia kampus IAIN Raden Fatah fakultas Ushuluddin, pria kelahiran OKI, 7 Juli 1969 ini tidak hanya dikenal aktif berorganisasi, tetapi juga aktif di bidang akademik.

Dirinya juga berhasil mendapatkan beasiswa Supersemar selama dua periode dengan predikat sangat memuaskan. Prestasi akademik lainnya terbukti dengan penyelesaian studi lebih cepat dibandingkan yang lainnya dan tercatat sebagai lulusan tercepat pada masa itu.

Setelah itu, bapak dari 4 orang anak ini juga diangkat menjadi dosen luar biasa. Kemampuannya publik speakingnya semakin terasah setelah menyelesaikan pendidikan masternya di Universitas Sriwijaya, dengan gelar Magister Kebijakan Publik.

Setelah menyelesaikan pendidikan, karir pecinta badminton ini dimulai sejak tahun 1993, menjadi PNS di Dinas Penerangan Sumatera Selatan.

“Pada saat pangkat IIIB menjadi staf khusus kakanwil penerangan, hingga diangkat menjadi kasi rencana operasional penerangan.”

“Begitu penerangan dibubarkan ditarik oleh Sekda Provinsi, pindah ke kantor gubernur menjadi staf khusus pimpinan di TU pada saat Gubernur Rosyihan Arsyad,” ujarnya.

Dewa menceritakan, dirinya sempat menjabat sebagai Kabag dan Kasubag Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Pasca ditugaskan di Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumsel dirinya sempat sempat dibangkupanjangkan selama kurang lebih satu tahun.

“Dan pada saat itu saya memutuskan untuk mengambil S2 di Unsri,” ujarnya.

Setelah itu, Dewa pindah ke Pemkot Palembang, sebagai Kabag Humas dan Protokol, selanjutnya menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Palembang, dan saat ini dipercaya sebagai Kepala BKPSM Kota Palembang.

Sebagai orang nomor satu di lingkungan BKPSDM Kota Palembang, Ratu Dewa tetap mampu menjadi pribadi yang rendah hati, tidak sungkan berbaur dengan staf, namun tetap strange soal pekerjaan.

Hubungan atasan bawahan yang dibangun didasarkan pada prinsip bottom up, dimana aspirasi dari bawah selalu menjadi dasar dalam pengambilan keputusan yang dibuatnya. Optimisme yang menjadi prinsip hidupnya mengalirkan energi positif untuk orang-orang di sekitarnya.

Dengan moto, ‘Mengenang Masa Lalu; Membaca Masa Kini; Menatap Masa Depan, sosok satu ini selalu menjadi inspirasi. Dengan kesibukan yang dilakoninya saat ini, Ratu Dewa tetap memprioritaskan keluarganya.

“Untuk berkomunikasi dengan anak-anak, walaupun tidak dilakukan secara langsung dilakukan melaluo telepon, dan jika ada waktu luang melakukan sharing dengan anak-anak,” ujarnya.

Dewa mengatakan, baginya kesuksesan sebenarnya itu, ketika saya mampu mengantarkan anak-anak saya menjadi lebih sukses dirinya.

“Alhamdulillah anak-anak juga dekat dengan saya, dan yang paling membanggakan bagi saya mereka tidak mau dicap pamer meskipun fasilitas ada, misalnya anak yang paling tua lebih senang ke kampus mengguankan sepeda motor dibandinkan mobil karena takut dicap pamer, begiti juga dengan anak-anak saya yang lain.”

“Malah mereka marah kalau ada orang yang bilang dirinya adalah anak kepala dinas. Alhamdulillah, anak-anak tetap low profile, dan ini menjadi tugas saya untuk memberikan yang terbaik buat mereka agar lebih sukses,” ujarnya.

Biodata:

Nama Lengkap   : Ratu Dewa

TTL                     : OKI, 7 Juli 1969

Pendidikan                   : Magister Kebijakan Publik Unsri

Hobi                    : Badminton dan menulis

Istri                      : Dra Dewi Sasrani

Anak :

  1. M Abid Sadewa
  2. Filza Alifa Dewalani
  3. Akhmad Faqih Sadewa
  4. Dafa Sadewa