Pajabat yang Ditangkap KPK di NTB: Kepala Imigrasi Mataram dan 2 Anak Buahnya

Plh Kantor Imigrasi Mataram Rahmad Gunawan saat memberikan keterangan terkait operasi tangkap tangan KPK di Kator Imigrasi Mataram (Foto: Ist)

Pelitasumatera.com, MATARAM – Komisi Pemberantasn Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepala Kantor Imigrasi, Kurniadie, dan dua stafnya diperiksa intensif di Polda Metro Jaya.

Pelaksana Harian Kantor Imigrasi Mataram, Rahmad Gunawan, membenarkan KPK menangkap Kepala Kantor Imigrasi Mataram. Sejumlah ruangan di kantor Imigrasi disegel guna keperluan penyidikan KPK.

“Ada dua pejabat dan satu staf,” kata Rahmad dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (28/5/2019).

Penangkapan dilakukan di beberapa tempat terpisah. Kepala Kantor Imigrasi Kurniadie ditangkap di kediamannya. Sementara Kepala Intel Penindakan Keimigrasian, Yusriansyah Fazrin ditangkap di sebuah hotel di Mataram.

Sementara seorang staf Imigrasi, Ayub Abdul Muqsith, ditangkap di sebuah tempat perbelanjaan usai berbuka puasa.

“Kemungkinan yang satu ini tidak terlibat karena dia loyalis kepada pimpinan,” kata Rahmad.

Tim Satgas KPK menangkap 8 orang dalam operasi tangkap tangan di Nusa Tenggara Barat.

Operasi senyap yang dilakukan sejak Senin (27/5/2019) malam ini terkait dengan suap izin tinggal Warga Negara Asing (WNA) di NTB.

“Kami menindaklanjuti informasi dari masyarakat tentang adanya dugaan pemberian uang pada pejabat Imigrasi setempat terkait dengan izin tinggal WNA di sana,” ujar Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif saat dikonfirmasi, Selasa (28/5/2019).

Dalam operasi senyap ini, tim penindakan mengamankan pejabat di NTB serta penyidik dari Ditjen Imigrasi serta pihak swasta. Selain itu, diamankan juga uang yang diduga digunakan untuk suap.

“Diamankan uang ratusan juta yang diduga merupakan barang bukti suap untuk mengurus perkara di imigrasi tersebut,” kata Syarif dilansir Liputan 6.

KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum mereka yang diamankan.