Pelitasumatera.com, JAKARTA – Pengelolaan jangka panjang kekayaan sumber daya energi dan mineral (ESDM) di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus digarap.
Selain menambah pundi-pundi PAD, diyakini bisa ikut andil menekan impor LPG Gas. Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin sudah pasang kuda-kuda dan siap membawa bisnis sektor migas Muba di kancah nasional.
Rekam jejak usaha ini bisa ditilik sejak berhasil membangun storage (tempat penyimpanan/stasiun pengumpulan) minyak mentah di Desa Babat Toman.
Kini melalui usaha BUMD Muba yakni PT Petro Muba, Dodi makin mantap membawa Muba motor kemajuan dengan kesiapan menggarap pembangunan kilang LPG berkolaborasi dengan PT Pertamina Gas (Pertagas).
“Kilang LPG baru juga akan membantu Pemerintah menekan impor LPG,” ujar Dodi di sela Penandatanganan MoU Antara PT Pertagas dengan PT Petro Muba Tentang Sinergi Pengembangan Kilang LPG Jambi Merang di Oil Center Building Pertamina Thamrin Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Lanjutnya, komitmen kuat antara Pertamina dan Kabupaten Muba ini pula diharapkan dapat mengembangkan perekonomian daerah sekaligus berkontribusi pada ketahanan energi di Indonesia.
“Kami menginginkan peningkatan PAD dari potensi daerah yang bersumber dari sumur gas lapangan Jambi Merang yang telah beroperasi sejak 2011. Ini kami maksudkan juga sebagai kontribusi kegiatan migas di wilayah Kabupaten Muba,” ungkapnya.
Realisasi keberadaan kilang gas di Muba, tambah Dodi, bakal menyerap tenaga kerja lokal dari Muba. “Kalau bicara dampak positif tentu akan banyak, termasuk serapan tenaga kerja,” bebernya.
Kolaborasi antara PT Pertagas dan PT Petro Muba dan PT Taruko Muba Energi merupakan kolaborasi dan sinergi yang sangat positif.
“Jadi, ini kolaborasi yang sangat mulia. Sumber gas ada, market ada. Apalagi skill juga ada. Keberhasilan usaha ini akan sangat memberikan sumbangan positif,” ujar dia.
Dijelaskannya, sumber daya alam berupa gas di Muba ada di Jambi Merang. Yang paling gres adalah cadangan gas terbaru dan terbesar ke lima di dunia adanya di Muba.
“Kita sudah susun bussiness plan bersama. Ini akan jadi upaya dan tugas mulia. Satu sisi Muba akan menangguk untung, sisi lainnya Muba mendukung misi Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan kemandirian energi dan mengurangi defisit,” tegasnya.
Direktur Utama Pertagas, Wiko Wirgantoro menilai kerjasama melalui kesepakatan Pertagas dan Petro Muba serta PT Taruko Muba Energi sebagai langkah strategis.
Menurutnya akan lebih cepat melihat potensi pengembangan, pembangunan, pengoperasian kilang LPG sampai dengan penjualan hasil produksi LPG. Kilang tersebut akan memanfaatkan gas dari lapangan Jambi Merang Muba.
“Kilang LPG baru di Muba diharapkan dapat membantu usaha Pertamina untuk meningkatkan produksi LPG demi pemenuhan kebutuhan LPG domestik,” harapnya.
Pertagas, kata Wiko, sangat mengapresiasi Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin dalam upaya mewujudkan realisasi pembangunan kilang LPG di Muba tersebut.
“Kami sangat apresiasi Pak Bupati. Saya jarang menemukan kepala daerah yang punya semangat dan langkah konkrit seperti ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur PT Petro Muba, Yuliar menyebutkan alokasi gas akan di support ke pabrik kilang LPG Muba sekitar 5 MM. Jumlah ini setara dengan perolehan 250-300 ton per-hari.
“Gas inilah yang akan disuplai ke masyarakat Muba untuk kebutuhan rumah tangga, jadi intinya dari Muba untuk Muba,” ulasnya.
Untuk memudahkan jangkauan, Yuliar merancang pembangunan pabrik kilang LPG di dekat sumber gas yakni di Jambi Merang. “Supaya prosesnya lancar,” terangnya. (rel)