Sekda Kota Palembang Apresiasi Dunia Pendidikan

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BK-PSDM), Ratu Dewa (Foto: Yanti)

Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Sekretaris Daerah Ratu Dewa mengapresiasi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, atas perhatiannya terhadap perkembangan dunia pendidikan di Kota Palembang.

Salah satu yang saat ini membuat mantan Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Setda Kota Palembang ini adalah, yakni sebuah terobosan dengan menggagas program Sekolah Filial Layanan Pendidikan Anak Berbasis Inklusi (SELFI).

Dimana, program yang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bersama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IA Pakjo Palembang ini, masuk dalam 99 TOP Inovasi Pelayanan Publik dari Kementrian PAN-RB.

“Bukan soal program SELFI nya masuk 99 TOP Inovasi, tapi dari sambutan delapan tim penilai, apa yang menjadi inovasi ini dianggap sangat baik dan bagus bagi perkembangan pendidikan di Kota Palembang,” terang Dewa, Jumat (11/7/2019).

Dewa menambahkan, seperti yang disampaikan pihak Kementiran PAN-RB, keberadaan sekolah inklusi yang digagas akan sangat membantu para kaum marginal, terutama anak-anak yang menjadi warga binaan agar dapat meneruskan pendidikan mereka meskipun sedang berada dalam pembinaan sesuai dengan amanat Undang Undang dan Peraturan Presiden.

“Mendapatkan pendidikan adalah hak setiap warga negara Indonesia. Jadi, program SELFI ini diharapkan dapat membantu anak-anak yang sedang mendapatkan pembinaan di Lapas dalam mendapatkan pendidikan yang layak, dengan tetap menerapkan kurikulum pelajaran yang sama pada sekolah sekolah formal,” tuturnya.

Kedepan, diharapkan program SELFI ini dapat lebih berkembang lagi dan program ini dapat menjadi tidak hanya rujukan nasional, tapi juga internasional.

Bahkan tim penilai memberikan masukkan agar inovasi yang bersentuhan langsung kemasyarakat marginal seperti ini, tidak hanya berupa pembelajaran formal saja, tetapi lebih kepada adanya perubahan prilaku dari peserta sendiri, termasuk tdak hanya sebatas perkataan berjanji tidak kembali mengulang perbuatan perbuatan mereka.

“Harapan kita, anak-anak di Lapas juga saat kembali kemasyarakat bisa meneruskan pendidikan mereka di sekolah manapun juga, karena dilengkapi dengan ijazah dan keterangan lulus juga ada,” ulasnya.

Dewa juga berharap, melalui kompetisi TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik ini dapat menjadi tolok ukur SKPD untuk tidak hanya terpaku dengan program rutin saja, melainkan bisa melahirkan inovasi inovasi baru salah satunya program Si Abuh yang menjadi terobosan inovasi terbaru agar bisa dikembangkan dan ditingkatkan lagi.

“Kita akan kejar agar bisa masuk di 45 besar. Kalau bisa masuk di 45 besar akan ada bantuan bantuan dari pusat yang bisa didapatkan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Menengah Sekolah Pertama Negeri 22, Nurbaiti mengatakan, anak anak yang bersekolah di Sekolah Filial ini tidak hanya diberikan pembelajaran dengan kurikulum yang sama dengan sekolah formal umumnya. Tapi juga dibekali dengan pembentukan karakter anak.

“Agar saat kembali ke masayarakat mereka tetap percaya diri,” ulasnya. (yan)