Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Petugas pajak mengalami insiden pengancaman saat memasang alat pantau pajak atau e-tax. Bahkan si petugas juga nyaris dilempar gelas oleh adik pemilik bakso Granat di Palembang.
“Iya ada perbuatan pengancaman itu ke petugas. Sudah kami laporkan ke Polisi,” kata Kabid Pajak Daerah Lainnya Badan Pengelola Pajak Daerah (BPPD) Pemkot Palembang, Agung Nugrha saat diminta konfirmasi, Jumat (6/9/2019).
Pengancaman terjadi saat petugas pajak mendatangi warung bakso Granat Aziz di jalan Inspektur Marzuki, Kamis (5/9). Petugas saat itu curiga karena alat pantau yang baru saja hitungan jam dipasang sudah offline.
“Alat pantau pajak itu dipasang petugas hitungan jam tahu-tahu offline. Tentu ya petugas cek lagi dan saat itulah alatnya sudah rusak diputus, petugas diancam,” imbuh.
Mendapat pengancaman itulah, petugas langsung melaporkan ke Polsek Ilir Barat (IB) 1 Palembang. Pelaku pengancaman adik pemilik bakso Granat, Aziz.
Tidak hanya itu saja, petugas kemudian kembali mendatangi warung bakso dan coba minta klarifikasi pada Aziz selaku pemilik warung bakso. Petugas kembali diterima oleh Muhamad Choiri.
Saat itu, dialog petugas yang dipimpin Sekretaris BPPD Ikhsan Tosni sempat tegang. Choiri menolak alat dipasang di warung bakso mereka sebelum alat itu dipasang merata di sepanjang Jalan Inspektur Marzuki.
Tidak ada jalan keluar, pemilik warung Bakso pun datang. Aziz meminta maaf dan mengaku siap untuk memasang kembali alat pantau pajak dari BPPB.
“Saya minta maaf, nanti kami perbaiki lagi dan siap pasang,” terang Aziz kala itu.
Melihat kondisi sudah semakin panas, para jurnalis pun menyelesaikan wawancara dan Aziz menutup warung baksonya.
Kapolsek Ilir Barat 1, Kompol Masoni menyebut telah menerima laporan itu. Kini pihaknya akan segera memanggil korban, saksi dan diduga pelaku untuk dimintai keterangan. (ran)