Pelitasumatera.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemarin meresmikan pabrik mobil dalam negeri PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Boyolali. Peresmian ini juga menandai debut terbuka mobil merek Indonesia di pasar otomotif nasional.
Presiden Direktur Esemka Eddy Wirajaya saat peresmian pabrik tersebut sudah mengumumkan harga pickup Esemka Bima 1.2 dan 1.3 di kisaran Rp 110 juta per unit. Sementara harga SUV Esemka Garuda 1 diperkirakan masih di bawah Rp 280 juta.
Perkiraan harga Esemka Garuda 1 itu didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 2019.
Beleid itu mengatur nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) Esemka Bima 1 adalah Rp 81 juta, sedangkan SUV Esemka Garuda 1 Rp 209 juta.
NJKB merupakan penghitungan nilai jual kendaraan bermotor sebelum memperhitungkan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan biaya-biaya ikutan lainnya.
Karena penghitungan BBNKB berbeda-beda di setiap daerah atau provinsi, harga yang dipaparkan saat ini adalah harga off-the-road Esemka Bima 1.2 dan Garuda 1 setelah memperhitungkan PKB untuk kedua mobil itu.
Menurut Permendagri Nomor 4/2019, PKB untuk kendaraan penumpang sebesar 30 persen dari Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (DP PKB).
Oleh karena itu, harga off-the-road Esemka Bima 1.2 dan Garuda 1 dihitung setelah memperhitungkan NJKB, bobot kendaraan, dan DP PKB.
Esemka Bima 1.2 yang memiliki NJKB Rp 81 juta, kemudian bobot kendaraan 1.085 kg, dan DP PKB sebesar Rp 87,885 juta, akan memiliki rumusan harga off-the-road Rp 87,885 juta x 30 persen + NJKB.
Dengan penghitungan tersebut, maka harga off-the-road Esemka Bima 1.2 berkisar Rp 107,3 juta. Oleh karena itu, wajar apabila dalam peresmian pabrik kemarin harga Bima 1.2 dan 1.3 dibanderol dengan harga sekitar Rp 110 juta.
Sementara untuk Esemka Garuda 1 yang memiliki NJKB Rp 209 juta dan DP PKB Rp 219,450 juta, berdasarkan penghitungan yang sama dalam Permendagri itu, harga off-the-road-nya bisa dihitung dengan penjumlahan Rp 219,450 juta x 30 persen + NJKB. Dengan demikian, harga off-the-road Garuda 1 kemungkinan sekitar Rp 274,83 juta.
Banyak yang menyebut bahwa Garuda 1 yang bermesin 2.000 cc diadopsi dari mobil pabrikan China Foday, tepatnya Foday Landfort. SUV yang di negara asalnya diproduksi sekitar 200 ribu unit per bulan–merujuk pada data penawaran di situs Alibaba.com.
Di Cina, mobil itu dirilis dalam enam varian, yakni 2.4L Standard, 2.4L Luxury, 2.4 4WD Luxury, 1.9T Standard, 1.9T Luxury, dan 1.9T 4WD Luxury. Mobil berbobot 1.820 kg hingga 1.990 kg yang tergantung pada variannya itu memiliki dimensi panjang 4.771mm, lebar 1.870mm, tinggi 1.828mm, jarak sumbu roda 2.790mm, dan ground clearance 217mm.
Sebagai perbandingan, mobil Mitsubishi Pajero Sport memiliki dimensi rata-rata, karena ada perbedaan tergantung varian panjang 4.785mm, tinggi 1.805mm, lebar 1.815mm. Maka, ukuran Foday Landfort tidak lebih panjang dari Pajero Sport, namun lebih lebar dan lebih tinggi. (ant)