Pembangunan IPAL Sei Selayur Ditarget Mulai 2020

Wali Kota Palembang Harnojoyo (Foto: Yanti)

Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Pembangunan proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sei Selayur Kota Palembang ditargetkan mulai berjalan pada Januari 2020 seiring progress saat ini masuk tahap tender.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Palembang Harnojoyo usai menerima kunjungan kerja Kedutaan Besar Australia di Palembang terkait city sewerage project, Kamis (12/9/2019).

“Sekarang masih tahap tender. Insya Allah, awal tahun 2020 tanda tangan kontrak untuk konstruksi instalasi dan PAM,” kata walikota.

Sementara itu Kepala Dinas Pengerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak, mengatakan proses tender memakan waktu selama tiga bulan.

“Jadi awal tahun, Januari paling lambat Februari sudah tanda tangan kontrak kerja,” kata Bastari.

Dia memaparkan, tender ini sudah kali kedua dilakukan, pasalnya tender pertama gugur karena peserta hanya satu.

“Makanya kita tender ulang, di mana sudah dapat tiga peserta kontraktor, yakni terdiri dari Jo Cina-Cina 1 dan Jo Australia dan Indonesia ada 2,” katanya.

Bastari menjelaskan, bantuan dana australia untuk IPAL perkotaan sebesar US$45 juta atau Rp450 miliar untuk instalasi dan lainnya, sedangkan untuk jaringan ke rumah, Pemkot Palembang masih membutuhkan Rp500 miliar.

Pihaknya sudah menerima bantuan dari pusat Rp200 miliar dan sharing dana provinsi dan kota sebesar Rp300 miliar.

“Dana dari pusat sudah berjalan, yakni pembangunan pipa induk dari pusat kota ke lokasi IPAL sepanjang 8 km,” jelasnya.

Bastari melanjutkan, rencana 21.700 sambungan difokuskan ke Ilir Barat, Bukit Kecil, Ilir Timur, Kalidoni dan Kemuning. Jika pembangunan sudah selesai maka pengelolaannya diserahkan ke PDAM Tirta Musi

Sementara itu Kanselor Tata Kelola Ekonomi dan Infrastruktur Kedutaan Besar Australia, Anna McNicole mengatakan, pihaknya telah menyerahkan kerjasama serta penyampaian tidak keberatan bantuan dana Australia untuk pembangunan IPAL skala kota di Sei Selayur.

Dia mengatakan, nilai total kerjasama IPAL sebesar US$109 juta  untuk 13 Kota di Indonesia. “Palembang salah satunya dan mendapat 45 juta dolar,” ujarnya.

Dia mengatakan, pihaknya terus melakukan pendampingan dalam pembangunan IPAL.

“Kemarin pematangan lahan dan IPAL skala kota dibangun pemerintah pusat akan diserahkan ke pemerintah kota. Kemudian selama lembangunan perlu dibantu pendampingan. Tender baru mulai awal tahun 2020 dengan pengerjaan tiga tahun,” jelasnya.

Dia menegaskan, jaringan pipanya menuju sambungan ke rumah-rumah tanggung jawab dari pemerintah Kota.

Ana menyampaikan, pihaknya meminta dukungan bagaimana menyadarkan masyarakat betapa pentingnya proyek ini untuk kesehatan masyarakat.

“Cuma ditahap awal, bertahap karena untuk menyambung butuh proses. Masyarakat juga diimbau untu sabar, selama pembangunan akan banyak mengganggu aktifitas masyarakat, karena nantinya membangun di pemukimam, perumahan dan perkantoran,” kata dia lagi.

Disinggung mengenai proses tersambungnya ke rumah warga secara menyeluruh, Anna mengatakan, membutuhkam wahtu 5-10 tahun kalau pengalaman di kota lain. (hmy)