Suara Laki-laki di Telepon Terakhir PNS Palembang yang Dicor

Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Keluarga sempat menelepon Aprianita (51) sebelum kehilangan kontak selama tiga minggu hingga akhirnya tahu korban dicor di sebuah TPU di Palembang. Meski telepon diangkat, keluarga tidak sempat berbincang banyak dengan korban yang merupakan PNS ini.

Adik kandung Anita, Fetty Mardhiana, mengaku menerima telepon dari Anita. Saat itu Anita mengatakan ingin bercerita sesuatu kepadanya.

“Pukul 19.00 WIB Yuk Nita menghubungi aku, bilang ada yang mau diceritakan ke aku,” terang Fetty ditemui di rumah duka di Jalan Angkatan 45, Sabtu (26/10/2019).

Fetty mengaku pernah diajak Anita bisnis jual-beli mobil. Dia hanya mengingatkan kakaknya untuk waspada terkait maraknya kasus penipuan.

Terakhir, korban diketahui tetap lanjut bisnis bersama Yudi. Tercatat dalam buku tabungan hampir Rp 200 jutaan dana ditarik, termasuk dana pinjaman.

Namun belum sempat cerita, Anita menutup telepon dan akan menghubungi kembali. Di saat itu, Fetty mendengar ada suara laki-laki.

Iya suara ramai di mobil, suara laki-laki. Mungkin takut didengar, ya sudah nanti dihubungi lagi dan telepon itu ditutup,” kata Fetty.

Fetty menunggu telepon lagi. Namun tak ada kabar lagi dari Anita. Karena mendengar nada gelisah sang kakak, Fetty mencoba menghubungi kembali, namun nomor tersebut tak bisa dihubungi lagi.

“15 menit setelah itu aku coba hubungi lagi, udah tidak aktif. Dicoba terus dan memang nggak aktif lagi, aku panik ya. Sampai besoknya tidak ada kabar lagi,” kata Fetty berkaca-kaca.

“Sejak awal kami curigai YD, tetapi dia tidak mengakui,” kata Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel AKBP Yudhi Suhariadi, Jumat (25/10).

Yudi merupakan otak dari kasus pembunuhan ini. Dia mengaku membunuh Anita karena utangnya terus ditagih Anita. Setelah berdiskusi dengan temannya, pembunuhan terhadap Anita pun terjadi pada Rabu (9/10).

“Masalah utang, saya ada utang Rp 100 juta. Utang itu bisnis jual-beli mobil dan kendaraannya tidak ada,” aku Yudi ketika ditemui di Polda Sumsel, Jumat (25/10).

Kasus ini belum selesai. Selain Yudi, polisi menangkap Ilyas. Ilyas terlibat dalam pembunuhan ini karena diduga ikut menjerat leher Anita dan diupah Rp 4 juta oleh Yudi.

Polisi masih memburu dua orang lainnya yakni tukang gali kubur. Kedua orang ini diduga yang mengubur dan mengecor Anita di TPU Kandang Kawat Palembang. (net)