Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang mendorong pelaku usaha untuk memasang sertifikat dan stikerisasi Olahan Siap Saji Higienis dan Aman (POSS HA) sebagai upaya untuk memastikan makanan aman dan layak makan.
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, mengatakan bahwa pemasangan stiker tersebut bertujuan memberikan rasa aman bagi konsumen.
“Sehingga dengan stiker itu dapat menjaga higienitas makanan yang dijual oleh pelaku usaha. Melalui kegiatan ini kita terus mendorong pelaku usaha dalam penerapan stikerisasi,” ujar Fitri usai membuka acara pencanangan kegiatan sertifikat dan stikerisasi POSS HA oleh BBPOM di Dermaga Convention Center.
Selain itu, Fitri melanjutkan, langkah itu juga upaya pemerintah kota (pemkot) mendukung program ekonomi kerakyatan dan ekonomi kreatif. Setelah pelaku usaha dapat stikerisasi diharapkan dapat lebih berkembang dan makanan yang dijual aman untuk dikonsumsi.
Jika masih ditemukan yang tidak sesuai setelah distikerisasi, pihaknya akan melakukan sanksi bagi pelaku usaha tersebut.
“Saya harap bisa bersinergi antara pelaku usaha dan pemerintah. Kita akan tindak lanjuti pelaku usaha yang melanggar. Ini juga upaya kita memajukan pariwisata Kota Palembang, karena Palembang sudah menjadi kota tujuan berwisata,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pangan, Obat-obatan dan Makanan (BBPOM) Palembang, Hardaningsih, mengatakan pihaknya akan membentuk tim untuk mengkhususkan pengawasan peredaran makanan pada industri hilir dan retail.
Pihaknya ingin melakukan peningkatan pengawasan untuk pangan siap saji. Sebab masyarakat sekarang, menurut dia, semakin meningkat mengonsumsi pangan siap saji, secara langsung maupun online.
“Saya prediksi akan terus mengalami peningkatan konsumsi pangan siap saji, seiring padatnya rutinitas warga. Bahkan di tahun-tahun mendatang diperkirakan konsumen pangan siap saji akan meningkat melalui saluran online,” ujarnya.
Untuk itu, dia berharap jalinan kerja sama pengawasan dan pencegahan keamanan pangan dapat semakin ditingkatkan. Selain itu menurutnya, menghidupkan sistem stikerisasi pangan aman yang digunakan seperti saat Asian Games menjadi salah satu cara yang dilakukan.
“Selain stikerisasi dapat juga dilakukan sertifikasi terhadap pengusaha pangan siap saji. Untuk pedagang yang tidak menetap, seperti pedagang gerobak dapat dilakukan stikerisasi. Sedangkan untuk pengusaha pangan siap saji yang menetap dapat dilakukan sertifikasi,” kata dia.
Dengan kedua cara tersebut, masyarakat akan merasa terjamin untuk mengkonsumsi pangan siap saji. Disisi lain pengusaha pangan siap saji juga akan terbantu dalam meyakinkan pembeli terkait keamanan pangan yang dijual.
“Tujuannya meningkatkan keyakinan masyarakat kepada pemerintah dalam keamanan pangan. Serta meningkatkan nilai sektor pariwisata akan ketersediaan pangan aman dan higienis di Palembang,” katanya. (hmy)