Titik Hotspot di Sumsel Masih Ada 204, Paling Banyak di OKI

PALEMBANG – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih terus terjadi di wilayah Sumatera Selatan. Bahkan tercatat saat ini titik panas atau hotspot masih ada di angka 204.

Jumlah titik panas ini tercatat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Sumatara Selatan. Melihat angka itu, mayoritas hotspot tersebar di Ogan Komering Ilir (OKI).

“Sebaran hotspot untuk update hari ini ada 204 titik. 186 titik ada di OKI, 11 titik di Banyuasin dan sisanya di Palembang, Musi Banyuasin, Muaraenim dan Ogan Ilir,” kata Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori saat dikonfirmasi, Senin (11/11/2019).

Jumlah hotspot itu, kata Ansori, semua memiliki tingkat kepercayaan atau level confidence di atas 80%. Artinya seluruh petugas lapangan harus waspada serta memantau lahan-lahan gambut.

“Untuk di OKI memang ini kan mayoritas lahan gambut ya. Maka kebakaran lahan di sana cukup sulit dipadamkan dan kita sudah maksimal,” kata Ansori.

Luasnya lahan gambut, disebut menjadi salah satu penyebab api sulit padam di OKI. Termasuk minimnya sumber air untuk pemadaman Satgas Darat hingga Satgas Udara.

Lokasi air yang cukup jauh dari titik api membuat api cepat memjalar dan sulit padam. Begitu pun dengan pendinginan lahan gambut yang sudah terbakar sejak musim kemarau 2019.

“Sumber air sudah terbatas, jauh dan ini mempersulit petugas di lapangan. Kami bisa atasi dengan Satgas Darat atau heli, tapi itu butuh waktu,” katanya.

Kebakaran lahan sendiri, diakui Ansori sempat meningkat di akhir pekan lalu. Akibatnya kabut asap pekat menyelimuti Kota Pempek dan sekitarnya.

“Sabtu dan Minggu kemarin memang asap masuk Palembang, ya itu akibat kebakaran lahan di OKI. Tetapi sudah cepat kita atasi dan sudah hilang hari ini,” katanya.

Meskipun kabut asap hari ini tipis, Ansori mengaku pemadaman masih dilakukan secara maksimal. Salah satunya dengan penambahan personel Satgas Darat dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan tim lain. (myd)