Maling Congkel Jendela Kantor Dinas Kesehatan Muratara

Ilustrasi (Foto: Ist)

MURATARA – Kepolisian Sektor (Polsek) Rupit masih menyelidiki laporan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang dibobol maling.

“Laporannya sudah kami terima, petugas masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi,” kata Kapolsek Rupit, AKP Bakri Redi, Senin (18/11/2019).

Informasi yang berhasil dihimpun, Ruang Sub Bagian Keuangan Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara dibobol maling.

Kantor tersebut berada di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.

Akibat dari kejadian itu, satu unit leptop dan brankas raib digondol maling yang belum diketahui identitasnya.

“Laptop itu milik kantor, isinya seluruh rekap gaji PNS dan TKS. Kalau brankasnya kosong, tidak ada isinya,” ujar Zuly Romadona, Bendahara Dinas Kesehatan Muratara.

Ia mengungkapkan, kemalingan di Kantor Dinas Kesehatan Muratara tersebut terjadi Selasa (12/11/2019) malam pekan lalu.

Orang yang pertama kali mengetahui bahwa kantor dinas tersebut kemalingan adalah petugas kebersihan yang hendak menyapu kantor.

“Ketahuan itu besoknya, Rabu pagi, tukang sapu kantor yang kasih tahu, katanya pas dia mau nyapu, jendela depan sudah terbuka,” ujar Zuly.

Maling memasuki kantor lewat pintu depan dengan cara mencongkel jendela, karena jendela depan terbuka dan ditemukan bekas congkelan.

“Dia (maling) congkel jendela depan, ada bekasnya, karena di depan itu tidak ada teralinya,” ungkap Zuly.

Selanjutnya si maling membobol terali ruang bendahara dengan cara merusak kunci terali lalu mengambil laptop.

“Kalau ruangan saya sudah pakai terali, dibobolnya. Leptop dalam ruangan saya hilang, kalau brankas posisinya di luar ruangan saya, hilang juga, cuma dua barang itu yang hilang,” terang Zuly.

Pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada aparat kepolisian setempat.

Ia menyebutkan jika kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara tersebut ada penjaga keamanan malam.

“Kita menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian, biar polisi yang mengungkapnya,” kata Zuly. (net)