PALEMBANG – Pemkot Palembang dihadapkan dengan masih terdapatnya saluran air yang tidak berfungsi dengan baik hingga menyebabkan terjadinya banjir di beberapa titik.
Meski begitu, Pemkot Palembang mengklaim bahwa jumlah titik banjir tahun ini berkurang sebanyak 27 titik.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PRKP) Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak mengatakan, pengurangan titik banjir ini diantaranya dengan cara pembangunan kolam retensi, perbaikan saluran air dan box culvert.
“Tadinya ada 66 titik banjir hingga Desember 2018. Dengan berbagai perbaikan yang kita lakukan sepanjang tahun ini jumlah itu berkurang sebanyak 27 titik,” katanya, Kamis (28/11/2019).
Dengan masih banyaknya menyisakan jumlah titik yang rawan terhadap banjir, pihaknya membutuhkan anggara dan waktu yang tidak sedikit agar Palembang bebas dari banjir.
Diungkapkannya, PUPR juga telah melakukan pembangunan box culvert di kawasan M Isa, Tengkuruk, Lapangan Hatta, Letkol Iskandar, Riyacudu, Musyawarah, Residen A Rozak, Simpang Patal Pusri, Hasan Kasim.
“Mungkin sebagian orang beranggapan titik banjir tidak berkurang, tetapi sejak masuk hujan deras beberapa waktu lalu terbukti tidak terjadi banjir di lokasi yang telah diperbaiki,” katanya.
Dijelaskan juga, titik genangan yang sudah terbukti tidak banjir di Jalan Demang Lebar Daun Brimob, Sudirman Simpang IP sampai Bundaran Air Mancur, Lapangan Hatta, M Isa, Graha Pena KM 7.
“Pertengahan Desember Pompanisasi Bendung akan mengatasi banjir sepanjang DAS Bendung, seperti Simpang Polda, Basuki Rahmat, Talang Aman, Seduduk Putih, PTC, Sekip, IBA, Veteran,” jelasnya.
Sementara itu, kata Bastari, tahun 2020 PUPR akan melakukan pengentasan banjir di Jalan Kolonel Burlian atau depan Damri.
Di kawasan tersebut permasalahannya saluran air yang harus diperlebar dan diameter box culvert diperbesar. Pihaknya akan mengangkat jembatan yang kini baloknya rendah di Jalan Perindustrian 2, sebab sungainya tinggal 50 cm.
“Tahun depan akan dibuat 2 box culvert di kawasan itu, pelebaran jembatan dan kolam retensi, tetapi kolam retensi yang direncanakan di bandara ataupun Kebun Bunga masih terkendala pembebasan lahan,” katanya.
Untuk tahun ini, lanjutnya, anggaran penanggulangan banjir mencapai Rp45 miliar dan tahun depan diperkirakan juga akan sama karena belum ada kenaikan anggaran. “Lahan di sana sangat mahal, Rp2 juta permeter,” jelasnya. (hmy)