Wali Kota Palembang Perbanyak Biopori untuk Cegah Banjir

Wali Kota Palembang Harnojoyo (Foto: Yanti)

PALEMBANG – Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan pihaknya berupaya memperbanyak pembangunan biopori terutama pada daerah rawan banjir ketika hujan lebat turun.

“Biopori sebagai upaya menyehatkan lingkungan dan menanggulangi banjir. Menimbang besarnya manfaat lubang resapan air itu maka perlu dibangun lebih banyak lagi,” kata Harnojoyo.

Lubang resapan biopori untuk membantu mengatasi banjir di sejumlah kawasan di Ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu pada saat musim hujan.

“Dengan adanya lubang resapan air dalam jumlah yang banyak diharapkan dapat meminimalkan ancaman bencana banjir pada sejumlah kawasan permukiman penduduk yang selama ini termasuk daerah rawan luapan air ketika hujan lebat turun,” kata wali kota.

Sementara sebelumnya peneliti dari IPB Kamir Raziudin Brata menjelaskan bahwa lubang resapan biopori merupakan rongga di dalam atau permukaan tanah yang terbentuk secara alami maupun buatan.

Secara alami biopori terbentuk akibat adanya gerakan akar tanaman atau fauna tanah seperti rayap, semut, cacing dan lain-lain.

Sementara secara buatan, biopori dibuat dengan menggunakan suatu alat dengan diameter 10 centimeter, ke dalaman antara 80-100 cm atau tidak melebihi muka air tanah dangkal.

“Hal tersebut agar dapat menampung resapan air hujan sehingga meresap kembali ke dalam tanah, mengurangi genangan air dan volume limpahan serta aliran hujan ke saluran atau sungai,” ujar dia pula.

Kemudian Harnojoyo mengajak kader lingkungan setempat bergotong royong membersihkan sungai dan anak Sungai Musi serta saluran air untuk mencegah terjadinya banjir pada musim hujan yang mulai terjadi pada November.

“Musim hujan yang mulai terjadi November ini perlu diwaspadai dengan melakukan berbagai tindakan antisipasi sehingga dapat dicegah atau paling tidak diminimalkan banjir,” kata Harnojoyo.

Kegiatan gotong royong yang telah dilakukan jajaran Pemkot Palembang bersama warga pada setiap akhir pekan dalam beberapa tahun terakhir, pada musim hujan sekarang ini diupayakan lebih gencar lagi.

“Melalui gotong royong semua pekerjaan bisa dilakukan dengan ringan dan permasalahan sampah yang mengotori sungai, lingkungan tempat tinggal, perkantoran dan tempat lainnya, serta menyumbat saluran air dapat diatasi dengan baik,” katanya.

Kegiatan gotong royong yang digerakkan jajaran Pemkot Palembang dalam beberapa tahun terakhir sifatnya memotivasi warga kota setempat untuk peduli terhadap lingkungan dengan membersihkan saluran air dan sungai dari rumput liar dan sampah.

“Untuk memotivasi semua pihak dan lapisan masyarakat bergotong-royong, jajaran Pemkot Palembang setiap Minggu pagi, rutin bersama-sama masyarakat turun ke sejumlah kawasan permukiman penduduk dan kawasan lainnya,” ujarnya.

Kegiatan bersama membersihkan sungai, kawasan permukiman penduduk, perkantoran, dan tempat lainnya itu, bermanfaat untuk menjadikan kawasan tersebut bersih, indah, serta sebagai tempat tinggal dan beraktivitas yang nyaman dan sehat.

“Dengan keterlibatan kader lingkungan dalam aksi gotong-royong, pembersihan saluran air dan sungai kawasan permukiman penduduk diharapkan bisa lebih maskimal, sehingga tidak ada lagi sampah dan rumput liar yang menyumbat aliran air yang menjadi salah satu penyebab banjir saat hujan lebat turun,” kata wali kota. (ant)