JAKARTA – Surat kabar terbesar Singapura, The Straits Times telah menobatkan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) sebagai ”Asian of The Year 2019″.
Sebagaimana dikutip dari portal media tersebut beberapa jam yang lalu, para redaktur dengan suara bulat telah memilih Presiden Jokowi karena “memperkuat posisi lokal dan globalnya, tidak hanya dengan mempertahankan jabatannya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) bulan April 2019, tetapi juga telah menjadi ujung tombak mengembangkan Asean Outlook di Indo-Pasifik”, sebuah dokumen yang diadopsi oleh 10 negara blok pada bulan Juni, yang menegaskan kembali sentralitasnya di kawasan di tengah persaingan strategis antara Amerika Serikat dan China.
The Straits Times menilai, Jokowi adalah lelaki sederhana yang menjadi Walikota Solo, kemudian menjadi Gubernur di DKI Jakarta, sebelum menjadi pemimpin negara dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara serta ekonomi, dengan hampir 270 juta penduduk Indonesia.
Pada periode pertama masa jabatannya sebagai Presiden RI (2014-2019), menurut The Straits Times, Presiden Jokowi yang mencanangkan misi mengejar kemajuan dan pertumbuhan, memberikan penekanan pada pembangunan infrastruktur.
“Ia tidak kehilangan pandangan akan nilai-nilai persatuan dan harmoni, yang begitu krusial di negara mayoritas Muslim dengan beragam budaya dan agama, di mana agama telah menjadi sangat politis,” tulis media itu.
Ketika Presiden menghadapi tantangan dalam lima tahun ke depan masa jabatannya, para editor The Straits Times menyatakan harapan bahwa ia akan “tidak memberikan uang dan tidak membuat kompromi dalam upayanya untuk membangun demokrasi, bebas korupsi, terbuka, toleran, dan inklusif Indonesia”.
Bagi The Straits Times ini adalah tahun kedelapan memberikan penghargaan kepada individu atau organisasi yang memberikan impak signifikan di Asia satu tahun terakhir. (*)