PALEMBANG – Seluas 5.777 hektar di Sumatera Selatan masuk dalam kawasan kumuh. Dari tahun ke tahun kawasan kumuh di provinsi itu terus mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumsel Basyarudin mengungkapkan, kawasan kumuh terdapat di 42 titik di 17 kabupaten kota. Terbanyak berada di Palembang dan paling sedikit di Lahat dan Musi Banyuasin.
“Untuk tahun ini ada 5.777 hektar kawasan kumuh, meningkat terus setiap tahun,” ungkap Basyarudin, Rabu (11/12).
Dijelaskannya, daerah dinilai kumuh karena banyak faktor, seperti jalan, penyediaan air bersih, drainase, pengelolaan limbah, pengelolaan sampah dan proteksi kebakaran, ruang terbuka hijau dan kondisi rumah tak layak huni.
“Biasanya kawasan kumuh terbentuk karena masyarakat memanfaatkan tanah kosong di pinggiran sungai, mereka bangun rumah, mengajak yang lain dan akhirnya anak-anak mereka ikut membangun rumah baru,” ujarnya.
Pada tahun depan, pihaknya menargetkan terjadi penurunan jumlah kawasan kumuh paling tidak berkurang 100 hektar. Program yang digulirkan adalah merealisasikan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian PUPR. Tahun depan ada 1.200 rumah siap dibangun bagi komunitas ojek online, peternak lele, pembersih sungai, dan buruh harian lepas.
“Kami undang para pengembang untuk membangun rumah sebanyak-banyaknya. Targetnya bisa mengurangi jumlah daerah kumuh,” pungkasnya. (net)