Keluarga Korban Bantah Kirim Video Porno, Panggil Istri Pelaku “Ayuk”

PALEMBANG – Keluarga korban membantah Yoga mengirimkan video porno dan foto kepada istri pelaku dan membuat pelaku akhirnya menghabisi nyawa korban.

“Keterangan pelaku kepada media itu tidak benar. Dari handphone yang kami lihat chatnya dengan korban itu tidak ada mengirim foto dan video yang tidak wajar. Percakapannya pun sopan dan panggilan ayuk adek,” ujar Bude korban, Prof Isna Wijayani saat ditemui di kediamannya Jalan Bank Raya I, Kecamatan Demang Lebar Daun, Rabu (22/4/2020).

Chat korban dan istri pelaku

Ia menduga, istri pelaku iri dengan korban karena setiap melakukan perjalanan dinas di luar kota selalu korban yang diajak pimpinan.

“Kemungkinan istri pelaku iri dengan korban, lalu cerita dengan suaminya (Pramos). Sehingga pelaku melakukan tindakan kriminalnya tersebut,” kata Prof Isna.

Senada dengan orang tuanya, Lady Havivi yang merupakan kakak perempuan korban mengenal betul kepribadian adik kandungnya tersebut.

“Adik saya orangnya baik, tidak pernah dia melakukan perbuatan yang buat keluarga malu. Dengan orang lain ini juga di sekitar ramah,” kata Havivi.

Dia mengatakan, adiknya merupakan anak kedua dari dua bersaudara itu sudah lama bekerja sebagai honorer di BPKAD provinsi Sumsel.

“Adik saya telah dimakamkan di TPU Kamboja pagi tadi dan saya berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal,” tutupnya seraya berharap. (ris)