Liga Argentina Dua Musim Tanpa Degradasi

Diego Maradona bisa berlega hati karena klubnya Gimnasia La Plata tidak degradasi (Foto: Ist)

La Plata – Imbas pandemi virus Corona, Liga Argentina meniadakan degradasi selama dua musim. Diego Maradona bisa berlega hati karena klubnya, Gymnasia La Plata selamat.

Penyebaran COVID-19 yang masih belum terbendung sudah membuat banyak kompetisi sepakbola di dunia ditangguhkan.

Liga Argentina kebetulan baru menuntaskan musim awal Maret lalu dengan Boca Juniors sebagai juara.

Pandemi virus corona cuma membuat batal ajang lainnya yakni Copa de la Superliga yang seharusnya dihelat 13 Maret sampai 31 Mei 2020. Penyebaran virus corona di Argentina cukup tinggi saat ini.

Menurut data John Hopkins University, ada 4.003 penderita sampai, Selasa (28/4/2020), dengan tingkat kematian mencapai 197 orang. Meski terhitung masih rendah, pemerintah Argentina tidak mau main-main.

Mereka baru saja memperpanjang masa lockdown sampai 10 Mei sehingga kegiatan pun jadi terbatas.

Oleh karenanya, Federasi Sepakbola Argentina (AFA) memutuskan untuk menghentikan seluruh kegiatan sepakbola hingga akhir tahun.

Itu artinya tidak akan ada Liga Argentina yang seharusnya dimulai sekitar bulan Juli. Selain itu, AFA juga meniadakan degradasi di Liga Super Argentina untuk dua tahun ke depan.

“Kami menghentikan seluruh turnamen di Argentina. Idenya sih ingin kompetisi bergulir lagi tapi itu semua atas izin pemerintah serta pengamanan ketat,” ujar Presiden AFA, Claudio Tapia, seperti dikutip Sky Sports.

Sistem degradasi di Liga Argentina memang cukup unik karena menggunakan akumulasi poin selama tiga musim beruntun. Selain hasil musim 2019/2020, ada juga hasil musim 2018/2019 dan 2017/2018.

Jika menggunakan klasemen selama tiga musim terakhir, Gimnasia La Plata yang kini diasuh Diego Maradona ada di posisi terbawah dari 24 tim dengan total 80 poin dari 76 laga.

Gimnasia bersama Central Cordoba dan Patronato akan degradasi ke Divisi Primera B Nacional. Tapi, karena aturan baru AFA itu, maka Maradona bisa bernapas lega karena Gimnasia bisa bertahan.

Sebenarnya Maradona mampu membawa Gimnasia finis posisi ke-19 akhir musim lalu dengan 23 poin, tapi tidak cukup menambah poin di dua musim sebelumnya.

Maradona memegang Gimnasia sejak September 2019 dengan torehan tujuh kemenangan, empat seri, dan sembilan kekalahan dari 20 laga.