BENGKULU – Dua pria warga Bengkulu Tengah, MU (16) dan AL (20), menghabisi teman kencannya karena sakit hati tak dibayar setelah melakukan hubungan sesama jenis. Kedua pelaku menghabisi korban dengan sadis.
Kedua pelaku telah membunuh korban WN (22), yang merupakan mahasiswa salah satu kampus swasta di Kota Bengkulu. Mereka lalu membuang jasad korban ke sungai.
“Pembunuhan ini telah mereka rencanakan, pelaku mengaku sakit hati karena tidak dibayar usai melakukan hubungan, usai dibunuh korban dibuang ke dalam aliran sungai PLTA,” ujar Kasat Reskrim Polres Bengkulu Tengah Iptu Rahmat, Kamis (21/5/2020).
Pembunuhan terhadap korban dilakukan dengan cukup sadis. Tersangka MU mencekik leher korban dengan ikat pinggang. Sementara tersangka AI memukuli korban dengan besi shock breaker hingga akhirnya tewas.
“Ketiganya homoseksual. Satu tersangka menjerat dengan ikat pinggang dan satu lagi memukul dengan besi shock motor,” ujar Rahmat.
Pembunuhan dilakukan keduanya di pondok sebuah kebun dekat bendungan PLTA Musi di Desa Susup, Kecamatan Merigi Sakti, Bengkulu Tengah, Rabu (20/5).
Kasus ini terbongkar setelah polisi mendapat laporan dari teman korban. Lewat keterangan dari teman korban, polisi langsung melakukan pencarian. Dalam beberapa jam, kedua pelaku dibekuk di tempat persembunyiannya.
Pada hari kejadian, WN awalnya mengantar temannya pulang ke Desa Susup, Kecamatan Merigi Sakti, Bengkulu Tengah. Lalu tiba-tiba kedua tersangka datang dan mengajak korban pergi ke bendungan tempat mereka biasa bermain.
“Di rumah teman korban ini kedua tersangka mengajak korban ke bendungan desa Susup, setelah itu mereka bertiga pergi,” ujar Rahmat.
Ketiganya lalu pergi sekitar pukul 20.30 WIB menggunakan motor korban. Kemudian teman korban mendapat kabar bahwa ada dugaan pembunuhan di dekat bendungan.
Lantaran curiga teman korban langsung menuju ke bendungan PLTA Musi Desa Susup. Dia lalu melihat ada bercak darah di pondok dan di bawah pondok tersebut ditemukan motor milik Korban. Sedangkan korban dan dua tersangka tidak terlihat di lokasi kejadian.
“Dari keterangan teman korban inilah kami memburu dan menangkap kedua pelaku, yang saat ditangkap sedang bersembunyi,” ujar Rahmat.
Hingga Kamis (21/5) malam, polisi masih mencari jasad korban. Pencarian sulit dilakukan karena aliran sungai PLTA Musi cukup dalam dan deras. (detikcom)