Polda Sumsel Awasi Daerah Rawan Karhutlah

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri (Foto: Ist)

PALEMBANG – Polda Sumsel mulai mengawasi ketat daerah-daerah berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau.

Ada 10 kabupaten dan kota yang akan diawasi ketat karena sangat rawan dengan kemunculan titik panas.

“Saya telah perintahkan kepada kapolres yang ada di 10 daerah rawan karhutla untuk mengawasi wilayahnya dan melakukan tindakan pencegahan dini,” kata Kapolda Sumsel, Irjen Eko Indra Heri S, dikutip dari Antara, Rabu (17/6).

Berdasarkan hasil pemetaaan, ada 10 daerah itu memiliki potensi terjadi karhutla pada musim kemarau tahun ini. Yakni Kota Palembang, Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Lahat, Musirawas, dan Kabupaten Musirawas Utara.

Langkah yang diambil untuk menanggulangi karhutla, selain berupaya menegakkan hukum secara tegas bagi masyarakat yang melanggar maklumat larangan membakar lahan, pihaknya juga menyiagakan ratusan personel untuk mendukung Satgas Penanganan Karhutla Sumsel untuk melakukan pemadaman api jika terjadi kebakaran pada kawasan hutan dan lahan pertanian/perkebunan.

“Upaya tersebut diharapkan membuat provinsi ini dapat terhindar dari bencana kabut asap yang dapat mengganggu berbagai aktivitas warga dan mempengaruhi kesehatan masyarakat,” ujar Eko.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BMKG Palembang Desindra Deddy Kurniawan mengatakan daerah yang dipetakan rawan karhutla ini mulai muncul banyak titik panas (hotspot).

Keberadaan titik panas tersebut perlu mendapat perhatian jajaran Polda Sumsel dan pihak terkait yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Karhutla, sehingga tidak menimbulkan kebakaran hutan dan lahan yang dapat mengakibatkan bencana kabut asap.

“Musim kemarau diprakirakan terjadi pada Juli dan puncaknya pada bulan Agustus, sehingga dengan berbagai tindakan antisipasi yang dilakukan Satgas Penanggulangan Karhutla diharapkan tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan yang parah agar Sumsel terhindar dari bencana kabut asap yang dapat mengganggu berbagai aktivitas serta kesehatan masyarakat,” ujar Deddy.