Pengamat: OTT KPK Gubernur Sulses Menambah Beban Politik PDIP

(Foto: Ist)

JAKARTA – Beban politik PDI Perjuangan semakin berat setelah tertangkapnya Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.

Belum hilang bayang-bayang kasus yang menjerat Harun Masiku dan juga suap Bansos yang menjerat kadernya yang juga mantan Menteri Sosial Juliari Batubara. Terbaru Nurdin Abdillah yang digadag-gadang gubernur berprestasi dan anti korupsi.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indopolling Network, Wempy Hadir, Senin dinihari (1/3).

Analisa Wempy, beban politik PDIP semakin kompleks mengingat Nurdin Abdullah sebelum diusung PDIP dikenal sebagai sosok berprestasi dan berintegritas tinggi.

“Kasus OTT KPK terhadap Nurdin Abdullah menambah beban PDI Perjuangan. Sebab selesai kasus Harun Masiku dan kasus Bansos. Publik tentu kaget, mengingat rekam jejak Pak Nurdin dianggap berprestasi dan berintegritas,” demikian analisa Wempy.

PDIP kata Wempy pasti terpukul dengan kejadian ini.

Ia berpandangan peristiwa operasi tangkap tangan KPK ini akan berdampak pada elektoral partai.

“Bisa jadi ada dampak terhadap elektabilitas PDI Perjuangan dari penangkapan Nurdin Abdullah,” demikian kata Wempy dilansir dari Kantor Berita Poltik RMOLID.

Nurdin Abdullah sendiri telah ditetapkan tersangka oleh KPK sebagai penerima suap proyek infrastruktur bersama anak buahnya Edy Rahmat.

Dalam kasus ini, Agung Sucipto selaku kontraktor ditetapkan tersangkap pemberi suap dari sejumlah proyek infrastruktur di Sulawesi Selatan. (net)