Muba Garap Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar

MUBA – Terus berinovasi dan memberikan solusi, implementasi program-program seperti inilah yang tampak di Kabupaten Muba dibawah nahkoda Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA dan Wakil Bupati Beni Hernedi SIP sejak 3 tahun belakangan.

Setelah berhasil menginisiasi dan menerapkan program terobosan peremajaan atau replanting kelapa sawit, pembangunan infrastruktur jalan aspal menggunakan campuran karet, dan pengolahan bahan bakar nabati dari kelapa sawit jadi bensin, kini Pemkab Muba berencana mengolah sampah rumah tangga menjadi bahan bakar.

Hal ini diketahui saat Wakil Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Beni Hernedi SIP bersama dengan PT Revorma Sagara Artha menyaksikan Demo Mesin Pengolah Sampah sampai dengan Zero Waste dengan Output Biomass yang berlangsung di dinas lingkungan hidup (DLH) Muba, Kamis (18/3/2021).

Dalam kesempatan ini, Wabup Muba Beni Hernedi SIP menyambut baik kerjasama tersebut, dengan harapan adanya mesin pengolah sampah dapat mengurangi timbuan sampah plastik dan penanganan sampah yang berkontribusi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Muba sendiri ini menjadi solusi luar biasa.

“Alhamdulillah hari ini kita kerjasama dengan teman teman dari PT Revorma Sagara Artha untuk melakukan Demo Mesin Pengolah Sampah sampah rumah tangga dilakukan bioaplikasi diolah selama 1 Minggu, kemudian diproduksi menjadi sebuah produk briket yang menuju ke energi dan bahan bakar. Di Muba belum ada, jadi ini adalah bagian dari proses kita untuk mempelajari apakah ini bisa diterapkan di Muba atau tidak dengan kapasitas persampahan kita sedemikian,” ungkapnya.

Jadi, apabila ini kita anggap oke, lanjut Beni maka ini akan kita terapkan di Muba, yang luar biasa lagi kalau ada pihak swasta yang berkontribusi, mau memulai melakukan itu disini. “Kita semua harus paham, bukan persoal sampah rumah tangga saja, ada sampah- sampah sisa perkebunan yang juga perlu penanganan. Contohnya misalnya kita sedang gencar gencarnya menggalakkan replanting. Ini juga bagian memberikan solusi bagi petani kelapa sawit dalam mengelola pohon kelapa sawit tersebut. Jadi ini akan dikaitkan dengan cerdas agar program replanting menekan sampah, termasuk juga sisa-sisa pohon karet,”terangnya.

Terakhir “Ini semuanya, inovasi- inovasi terobosan -trobosan yang kita lakukan betul betul- betul mewujudkan kabupaten Muba membangun dengan cara-cara seimbang dan lestari menuju visi Kabupaten Muba Green Growth Governance,”ungkapnya.

Sementara Komisaris Utama PT RSA Technology Irastu Linggawara menjelaskan bahwa sampah adalah barang yang tidak bernilai ditengah masyarakat dimana hal tersebut sudah menjadi masalah klasik di Indonesia. Data KLHK menunjukkan jumlah timbunan sampah di Indonesia secara nasional sebesar 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun.

Ia juga menjelaskan maksud dan tujuannya tersebut, untuk mengkaji dan mendapatkan karakteristik sampah dari lokasi kajian sebagai data untuk rekomendasi pengolahan sampah di lokasi kajian tersebut.

Selain itu, untuk membangun fasilitas pengolahan sampah dan pengawasan di lokasi kajian sesuai acuan DED. Serta untuk mendapatkan sumber energi alternatif dari sampah.

“Terima kasih kami sudah diterima, Kami menawarkan kerjasama untuk solusi dalam pengelolaan sampah dimana pengelolaan sampah di dekat sumber penghasilan sampah. Metode pengolahan sampah ini dapat mengurangi biaya bergantung pada pengangkutan dan penimbunan ke TPA,”jelasnya.

Sedangkan, Kepala DLH Andi Wijaya Busro SH MHum berharap masyarakat kabupaten Muba dapat mendukung upaya yang dilakukan pihaknya.

“Kita mengadakan pengolahan sampah karena pengolahan sampah ini ada beberapa metode ada pengurangan yang dilakukan masyarakat dan ada penanganan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah dengan berapa sarana prasarana. Metode pengelolaan sampah itu ada 3 R, daur ulang, Tuna ulang. Didalam proses 3 m pengolahan sampah ini diolah jadi bahan lain salah satunya demo sampah diolah menjadi bahan energi. Bagaimana sampah ini kemudian kita olah menjadi bahan briket yang bisa digunakan skala rumah tangga tetapi skala industri. Dengan alat ini bisa digunakan bahan briket yang bisa digunakan dalam proses industrinya. Artinya ini bisa menjadi solusi yang baik dalam mengatasi masalah sampah diwilah Muba ini,”pungkasnya.

Turut hadir Direktur operational PT RSA Technology Rudi Murod, Bio Teknition Candra, hadir juga secara virtual Sekdirjen sampah limbah B3 kementerian lingkungan hidup RI Ir. Sahyid Munandar.