Pemilik MU Minta Maaf karena Gagas European Super League

Manchester – Pemilik Manchester United, Joel Glazer, meminta maaf secara terbuka kepada fan MU. Ia mengakui telah mengambil langkah keliru menggagas European Super League.

Manchester United menjadi satu dari 12 tim yang menggagas European Super League. Rencana bakal digelarnya ajang ini diumumkan pada Senin (19/2/2021).

Namun, dua hari kemudian MU bersama lima tim The Big Six Liga Inggris lainnya sepakat untuk menarik diri dari ajang ini. Gerakan kritik besar-besaran yang dilakukan oleh para fan menjadi salah sebab langkah ini diambil.

Fan menilai European Super League hanya berorientasi uang dan mengkhianati semangat kompetisi dari sepakbola. Pasalnya, European Super League tak mengenal degradasi dan promosi.

Wakil Ketua Eksekutif MU Ed Woodward juga bakal meletakkan jabatannya akhir musim nanti imbas dari polemik ini. Fan MU menuntut hal serupa dilakukan oleh keluarga Glazer sebagai pemilik MU untuk hengkang dari Old Trafford karena turut menggagas European Super League.

Joel Glazer selaku pemilik MU mengakui telah membuat kekeliruan atas tindakannya tersebut. Ia secara terbuka meminta maaf kepada seluruh fan MU yang dirilis di situs resmi klub, Rabu (21/4/2021) malam WIB.

Berikut adalah penggalan surat pemintaan maaf Joel Glazer kepada fan MU.

Kepada seluruh pendukung MU,

Selama beberapa hari terakhir, kita telah menyaksikan semangat besar yang dihasilkan sepak bola, dan kesetiaan mendalam yang dimiliki fan untuk klub hebat ini.

Anda secara jelas menentang European Super League dan kami mendengarkan hal itu. Kami salah, dan kami ingin menunjukkan bahwa kami dapat memperbaikinya. Meskipun, luka yang dihadirkan tentu belum kering. .

Saya mengerti bahwa perlu waktu untuk menyembuhkan luka tersebut. Saya secara pribadi berkomitmen untuk membangun kembali kepercayaan dengan fan dan belajar dari kritik yang Anda sampaikan dengan penuh keyakinan itu.

Kami terus percaya bahwa sepak bola Eropa perlu menjadi lebih stabil di seluruh jenjang kompetisi untuk jangka panjang. Namun, kami sepenuhnya menerima bahwa European Super League bukanlah cara yang tepat untuk melakukannya.

Dalam upaya menciptakan fondasi yang lebih kuat dalam pertandingan, kami gagal menunjukkan rasa hormat untuk tradisinya yang sudah mengakar dalam – promosi, degradasi, serta piramida kompetisi – dan untuk itu kami mohon maaf.

Ini adalah klub sepak bola terbesar di dunia dan kami mohon maaf dengan sepenuh hati atas keributan yang terjadi selama beberapa hari terakhir ini.