Bupati Dodi Reza Antar Sirene Muba Raih Top Five Aplikasi Nasional

SEKAYU – Ditengah pandemi COVID-19 saat ini, inisiasi inovasi Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA pada pelayanan kesehatan yakni aplikasi SIRENE Muba berhasil bertengger menjadi Top Five Aplikasi Nasional.

Ini diketahui berdasarkan pengumuman Nomor : B/1/PP/00.05/2021 tentang Inovasi Publik Terpuji, Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di lingkungan Kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD tahun 2021.

“Keberhasilan Sirene Muba menjadi Top Five telah melalui seleksi tim bersama ratusan peserta seluruh Indonesia oleh Tim penilai KIPP,” ujar Kepala Daerah Inovatif tersebut.

Dikatakan, aplikasi SIRENE ini sesuai arah pembangunan yakni peningkatan sumber daya manusia, peningkatan mutu layanan serta bukti komitmen Pemkab Muba yang selalu hadir di tengah warganya.

“SIRENE Muba adalah layanan ambulans gratis dan kegawatdaruratan medik pra rumah sakit 24 jam berbasis aplikasi android. Implementasinya, saat masyarakat memencet tombol gawat darurat atau emergency button pada aplikasi Sirene Muba maka petugas akan merespon dan mengirimkan bantuan medis yang dibutuhkan,” urainya.

Untuk memperluas jangkauan, SIRENE Muba juga melayani homecare atau panggilan darurat medis di rumah. Untuk langkah ini Pemkab Muba menyediakan bus rujukan pasien rawat jalan. “Tak hanya lewat aplikasi berbasis android, Pemkab Muba melalui Finkes Muba membuka layanan telepon GSM,” terang Dodi.

Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, mengatakan bahwa inovasi adalah kunci transformasi terutama di lingkungan birokrasi yang mana inovasi adalah energi untuk menciptakan sebuah perubahan dan inovasi adalah modal untuk memenangkan persaingan terlebih lagi pada kondisi saat ini (pandemi Covid-19) dimana inovasi menjadi sangat penting karena semua warga ingin menjadi yang terunggul di berbagai bidang.

“Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan pemerintah sebenarnya telah mengalami berbagai peningkatan namun belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat oleh karena itu dalam rangka mencapai visi reformasi birokrasi diperlukan percepatan dan upaya luar biasa menciptakan perubahan kepada tradisi pola dan cara baru untuk menciptakan perubahan tersebut,” ujarnya.

Lanjutnya, mendorong agar birokrasi pelayanan publik untuk terus berinovasi Kementerian PAN-RB melalui Deputi Bidang Pelayanan Publik sejak tahun 2014 terus menerus melaksanakan kegiatan yang bertajuk kompetisi inovasi pelayanan publik yang merupakan salah satu upaya untuk mendorong birokrasi terus melakukan sebuah inovasi-inovasi sekecil apapun.

“KIPP bertujuan untuk membiasakan budaya di kalangan birokrasi, menjaring inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah, memberikan apresiasi bagi penyelenggara, memberikan pelayanan serta memotivasi penyelenggara pelayanan publik untuk meningkatkan inovasi dan profesionalisme dalam pemberian sekala publik,” ungkapnya.

Ia menyarankan akan lebih baik jika dibangun studi banding atau studi tiru dimana negara Indonesia mempunyai kabupaten kota kecamatan yang cukup besar dengan berbagai instansi yang melekat, supaya percepatan membangun pelayanan publik yang berstandar bisa diwujudkan.

“Saya telah meminta kepada bidang layanan publik agar penilaian dilakukan secara obyektif dan akuntabel, oleh karena itu tidak ada pihak manapun yang bisa mempengaruhi tim penilai yang terdiri dari tim evaluasi atau tim independen, oleh karena itu kepada beliau-beliau saya mengucapkan terima kasih sekali,” ucapnya.

Ketua Tim Evaluasi KIPP 2021, Prof Dr IB Wyasa Putra SH yang juga Wakil Rektor Universitas Udayana menyampaikan nilai sebuah inovasi terletak pada impek atau capaian yang dihasilkan, manfaat perubahan-perubahan yang dihasilkan menjadi lebih baik dan perbaikan nyata yang mampu dihasilkan dalam kehidupan masyarakat.

“Bagaimana dia menjawab, memecahkan masalah dengan cara lebih cepat dan lebih nyata yang dihadapi masyarakat, termasuk didalamnya hal pelayanan publik. Kemudian bagian paling penting dari inovasi adalah keberlanjutannya, komitmen memelihara, meningkatkan kualitas serta meningkatkan manfaat-manfaatnya,” tandas Ketua Tim Evaluasi KIPP 2021.

Kadinkes Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS, mengatakan pada level penilaian final Muba berhasil menjadi aplikasi terpuji top 5.

“Secara umum seleksi dilakukan guna menentukan Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji KIPP 2021 yang terdiri dari Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021, Top S Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021 dan 5 Pemenang Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2021,” kata dia.

Bukan tanpa beban, tambah Azmi, Muba sampai pada posisi teratas melampaui sejumlah inovasi yang berlaga. “Alhamdulillah, Muba jadi satu-satunya di Sumsel yang lolos ke final hingga jadi top 5 nasional,” katanya bangga.

Dijelaskan proses penilaian berupa tahap presentasi dan wawancara pada tanggal 28 Juni – 16 Juli 2021 melalui aplikasi Zoom yang langsung dilakukan oleh Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin. Lalu Tahap Verifikasi dan Observasi Lapangan virtual pada tanggal 22 – 23 Juli 2021; dan Rapat pleno pada hari Selasa, 27 Juli 2021.

“Nah penilaian akhir ini dibuat dengan mempertimbangkan hasil seluruh tahapan. Dan, TPI KIPP 2021 kemudian menentukan Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji KIPP 2021, yang diurutkan sesuai abjad perklasterinstansi dengan
Keputusan Menteri PANRB Nomor 1024 Tahun 2021,” pungkasnya.