
Jakarta – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru menilai program replanting sawit sangat tepat diberikan oleh pemerintah pusat. Ia pun berharap program replanting akan menjaga keberlangsungan pendapatan petani sawit di Sumsel.
Saat menyerahkan bantuan peremajaan sawit yang digelar PBNU, Herman Deru mengatakan dengan adanya bantuan sebut akan sangat membantu bagi kalangan petani khususnya petani non plasma.
“Hari ini sangat istimewa bagi kita karena mendapatkan bantuan peremajaan sawit yang disebut replanting. Kami mohon kepada Pak Menko untuk dapat memperluas lagi program replanting ini untuk petani sawit Sumatera Selatan,” ujar Herman Deru dalam keterangan tertulis, Senin (7/3/2022).
Herman Deru menilai bantuan yang diberikan pemerintah melalui program replanting akan berdampak luar biasa bagi kesejahteraan petani. Herman Deru juga mengucapkan terima kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk program replanting.
“Bantuan yang diberikan untuk penanaman ini merupakan angin segar bagi keberlangsungan kebun sawit petani karena setiap hektarnya mendapatkan modal 30 juta rupiah. Atas nama petani dan seluruh masyarakat saya sampaikan ucapan terima kasih pak Menteri,” imbuh Herman Deru.
Sementara itu, Airlangga mengatakan tanaman sawit menjadi komoditas utama bagi Indonesia, bahkan dari komoditi sawit mampu menghasilkan devisa negara US$ 30 miliar pada tahun 2021. Airlangga pun mengapresiasi langkah Pemprov Sumsel terhadap kesejahteraan petani khususnya petani sawit.
“Meski di masa pandemi COVID-19, komoditi sawit terus memberikan keuntungan bagi negara. Diperkirakan sawit ini terus akan dibutuhkan bukan hanya di Indonesia tapi juga di pasar global,” kata Airlangga.
Dalam program peremajaan sawit, lanjut Airlangga, pemerintah sudah menyiapkan sebanyak 180 ribu hektar. Bahkan melalui program ini perhektarnya akan diberikan dana sebesar Rp 30 juta. Dia juga melihat potensi sawit Sumsel sebagai salah satu provinsi sebagai penghasil terbesar di Indonesia.
“Tadi ada yang 4 hektar Rp 120 juta, kemudian 70 hektar bahkan ada yang 200 hektar, artinya kalau lebih dari 100 hektar bisa menerima Rp 6 hingga Rp 7 miliar. Dan pemerintah menyiapkan 180 ribu hektar setiap tahun,” ujar Airlangga.
Pada kesempatan ini, sebagai Ketua Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Airlangga Hartarto mengaku bangga melihat warga NU. Sebab, banyak kebun warga NU dan program pemerintah ini harus berjalan.
Dananya sudah disediakan dan dari bantuan penanaman awal tadi bisa dilanjutkan KUR. Bahkan, KUR naik 30%, sedangkan tahun kemarin Rp 283 triliun dan tahun ini Rp 337 triliun.
“Kami harap program ini terus di berbagai daerah dan kerjasama seluruh pihak hingga Pemerintah Pusat, daerah termasuk perbankan dan lembaga lainnya. Kita akan terus lakukan program ini sehingga target 180 ribu hektar bisa dilakukan tahun ini dengan begitu petani bisa berjaya dan sejahtera kembali bangkit dari pasca COVID-19,” ucap Airlangga.
Di sisi lain, Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan peremajaan sawit rakyat merupakan upaya NU untuk ikut mendukung program-program pemerintah yang diperuntukan bagi rakyat.
“Kita tau pemerintah terus ingin membuat kesejahteraan rakyat maka itu NU ikut membantu agar program tersebut terwujud. Ini salah satu kerja sama PBNU dengan pemerintah dan ini akan terus kita kembangkan,” jelasnya.
Sebagai informasi, Herman Deru mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf menyerahkan bantuan untuk peremajaan sawit bagi petani di Kabupaten Muara Enim, Kegiatan itu dipusatkan di Desa Kencana Mulia Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim, Jumat (4/3) yang lalu.
Turut hadir pada kesempatan ini, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Wakil Ketua PBNU, KH. Nusron Wahid, Ketua Komisi XI DPR RI, Dito Ganinduto, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, TB.H. Ace Hasan, Anggota Komisi III DPR RI, Kahar Muzakir.
Kemudian Direktur Utama BPDP-KS Eddy Abdurrachman, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto, Ketua DPRD Sumsel, Hj. R.A Noeringhati, Ketua PWNU KH. Amiruddin Nahrawi serta Bupati Muara Enim H Nasrun Umar, kepala OPD Sumsel dan Kabupaten Muara Enim.