Gubernur Herman Deru Nyatakan Sumsel Siap Menyambut Endemi Covid-19

PALEMBANG – Gubernur Herman Deru, menyatakan Sumsel siap menyambut endemi Covid-19.

“Memang sudah menjadi harapan kita agar Covid-19 ini segera lenyap, tentunya harapan tersebut dilakukan dalam bentuk upaya-upaya pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota sampai dengan tingkat desa,” kata Deru saat diwawancarai di Kantor Gubernur.

Menurut Deru, upaya yang dilakukan seperti memproteksi warga agar tidak terjangkit dan yang terjangkit segera sembuh.

Dalam upaya tersebut seperti ada juga kebijakan-kebijakan administrasi, dan aktivitas misal adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kalau dulu ada pernah namanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan itu kini sudah terlihat hasil-hasilnya.

“Kalaupun setatus pandemi ini berubah menjadi endemi, tentunya itu kewenangan pemerintah pusat. Kita selaku gubernur di provinsi dan yang di kabupaten/kota akan menjalankan perintah tersebut sebaik-baiknya,” kata Deru

Sebab menurutnya, ini tentunya harus dijalankan secara sistematis terlebih endemi juga ada protokolnya, nanti itu tentunya akan disampaikan detailnya, agar kesehatan masyarakat tetap terjaga.

“Pada prinsipnya kita siap, kalau pemerintah ingin mengubah status dari pandemi jadi endemi,” katanya

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy menambahkan, terkait hal tersebut menunggu keputusan pusat.

“Kita tidak bisa memutuskan sendiri, memang kita harapkan perkembangan kasus Covid-19 terus menurun dan segera bisa berubah dari pandemi menjadi endemi,” kata Lesty.

Namun menurut Lesty, semua itu harus dilakukan bersama-sama termasuk masyarakat untuk berupaya mempertahankan kondisi yang terus menurun ini, karena ada berbagai persyaratan untuk menuju endemi seperti kondisi semakin membaik dan lain-lain.

Artinya masyarakat jangan sampai mobilitas jadi tinggi dan nggak pakai masker, yang akibatnya penularan jadi banyak dan kematian banyak yang mengakibatkan nggak bisa menuju endemi.

“Kalaupun nantinya sudah endemi jadi seperti flue biasa, kalaupun terpapar yang penting kuat sehingga nggak sakit. Lansia juga perlu diperhatikan, meskipun sudah vaksin tetap pakai masker dan terapakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), agar tetap sehat,” katanya.

Menurutnya, perkembangan Covid-19 saat ini memang semakin menurun, tapi kematian masih fluktuatif. Yang meninggal rata-rata lansia dan pra lansia, sehingga vaksinasi juga masih harus terus digencarkan, untuk memperkuat imunitas.

Sebagai informasi capaian vaksinasi di Sumsel dari target 6,303,096 orang, yang sudah 5,856,555 atau 92,92 persen untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua baru 4,317,816 atau 68,50 persen.

Capaian vaksinasi SDM Kesehatan sudah lebih dari 100 persen, lalu pelayanan publik sudah lebih dari 100 persen dan untuk lansia sudah 69,11 persen atau 412,623 dari target 597,071. Vaksinasi anak-anak 727,814 atau 80,90 persen, dari target 899,662.

Kemudian untuk remaja yang sudah divaksin 810,105 orang atau baru 95,68 persen dari target 846,683 orang dan masyarakat rentan umum yang divaksin sudah 3,295,602 atau 75,40 persen dari target 4,370,858. Lalu untuk vaksin dosis ketiga atau booster baru 4,10 persen atau baru 258,569 orang.

Sedangkan untuk up date kasus Covid-19 di Sumsel, trend penambahan kasus baru Covid-19 terus menurun.

Pada Sabtu (12/3) ada penambahan 109 kasus baru, sehingga total kasus Covid-19 di Sumsel ada 79,469. Untuk yang sembuh ada 71,221 kasus dan yang meninggal ada 3,264 orang, sehingga masih ada 4,984 kasus aktif.

Sementara itu untuk keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit yang ada di Sumsel saat ini 25 persen dan BOR di Palembang 34 persen.