KYIV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut NATO untuk tegas menjawab bisa menerima negaranya sesuai kebijakan pintu terbukanya. Atau tidak bisa menerima keanggotaan Kyiv karena takut pada Rusia.
Pernyataan itu disampaikan dalam wawancara dengan lembaga penyiaran publik Ukraina, Suspilne, Selasa (22/3/2022) dini hari. Dia mengatakan Ukraina bisa hidup dengan tidak mencari keanggotaan NATO.
“NATO harus mengatakan sekarang bahwa mereka menerima kami, atau secara terbuka mengatakan bahwa mereka tidak menerima kami karena mereka takut pada Rusia. Mana yang benar,” tegasnya.
“Dan kemudian kita perlu tenang dan berkata OK, ada negara-negara anggota NATO yang dapat memberi kita jaminan keamanan tanpa keanggotaan di NATO,” paparnya.
“Di situlah kompromi terjadi. Di situlah akhir perang,” imbuh dia.
Presiden yang dulunya berkarier sebagai komedian ini telah beberapa kali menyampaikan kekecewaannya pada Amerika Serikat (AS) dan NATO karena menolak memasok jet tempur dan sistem anti-rudal untuk melawan invasi Rusia.
Zelensky juga kecewa karena AS dan NATO juga menolak permintaannya untuk menerapkan zona larangan terbang di atas wilayah udara Ukraina.
Meski demikian, AS dan sekutu-sekutu NATO telah memasok senjata untuk pasukan Kyiv. AS dan NATO menegaskan tidak ingin terlibat perang langsung dengan Rusia sehingga menolak rentetan permintaan Ukraina.
Moskow juga telah memperingatkan bahwa setiap negara NATO yang jet tempurnya digunakan dalam perang di Ukraina akan dianggap terlibat perang langsung dengan Rusia. (net)