Palembang – Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan mengatakan begitu wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap kambing, sapi dan hewan ternak lainnya, Pemprov Sumsel langsung gerak cepat dengan mengadakan rapat dan melibatkan semua stakeholder baik Kabupaten/Kota se Sumsel untuk menanggulanginya.
“Kami lakukan inventarisasi semua kandang maupun perternakan serta populasi tinggi yang perlu di lakukan penanganan. Setelah itu kami menutup semua arus dan melakukan cek point ditempat-tempat masuk peternakan. Dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat terkait PMK ini” ujar Sekda di Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I (2/9/2022).
Ditambahkannya, Pemprov Sumsel juga melakukan tindakan kebersihan dan penyuluhan kepada masyarakat agar mengetahui kondisi sebenarnya.
“Permasalahan di Sumsel, ada dua daerah yang belum tersedia dokter hewan sehingga di inventarisasi semua dokter hewan yang ada, kemudian dikirim kedaerah itu untuk melakukan penanganan” jelas Sekda.
Untuk pencegahan, dijelaskan Sekda Pemprov Sumsel sudah menerima vaksinasi dan sudah berjalan pada 30 agustus 2022. Sampai saat ini, telah mencapai 56%, dan dilakukan terus menerus sehingga PMK dapat ditanggulangi.
Menanggapi penjelasan Sekda Supriono , Anggota Tim Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan mengatakan sangat suprise sekali mendapatkan infromasi baik dari Kepala Badan Karantina maupun Sekda Sumsel, bahwa di Sumsel sudah zero case terkait PMK. Dan menurutnya ini hal luar biasa. Provinsi Sumsel sigap dalam menyikapi PMK ini , juga melakukan Peningkatan Penanganan PMK Pada Hewan Ternak.
“Artinya apa yang dilakukan Pemprov Sumsel ini menjadi catatan penting bagi kita untuk disampaikan kepada Provinsi lain” pungkasnya.