Palembang – Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengklaim angka kemiskinan di daerahnya mencatat rekor terbaik dalam 10 tahun terakhir berkat adanya program kemandirian pangan yang dijalankan pemerintah provinsi sejak 2021.
“Ini angka kemiskinan terendah dalam 10 tahun terakhir, dari biasanya 12 persen, kini sudah menyentuh 11 persen,” kata Herman Deru.
Berdasarkan data BPS, dalam kurun satu tahun terakhir Maret 2021-Maret 2022, angka kemiskinan Sumatera Selatan turun sebesar 0,94 persen poin dari 12,84 persen menjadi 11,90 persen.
Sedangkan jumlah penduduk miskinnya turun sebanyak 69,07 ribu orang dari 1.113,76 ribu orang menjadi 1.044,69 ribu orang.
Dibandingkan September 2021, angka kemiskinan Maret 2022 Sumatera Selatan juga turun sebesar 0,89 persen poin dari 12,79 persen menjadi 11,90 persen.
Sedangkan jumlah penduduk miskinnya turun sebanyak 71,92 ribu orang dari 1.116,61 ribu orang menjadi 1.044,69 ribu orang.
Walau belum ada pendataan khusus, tapi Herman Deru mengklaim bahwa penurunan angka kemiskinan tersebut lantaran adanya program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan.
Melalui program tersebut yang dicanangkan sejak November 2021, Sumsel bahkan masuk dalam 10 provinsi di Tanah Air yang mampu mengendalikan inflasi.
“Program ini sebenarnya tidak sederhana, justru program ini tepat sasaran dalam menekan angka kemiskinan,” kata dia.
Kemandirian pangan Sumsel dimulai dari kemandirian pangan tingkat rumah tangga, yang sasarannya adalah rumah tangga non miskin dan rumah tangga miskin.