Muaraenim – Semua ada semua bisa, itulah semboyan yang pantas disematkan untuk Kabupaten yang terletak di tengah-tengah Provinsi Sumatera Selatan yakni Kabupaten Muara Enim.
Kenapa demikian, karena tidak ada habis-habisnya inovasi dan hal-hal baru yang diangkat dalam setiap event bergengsi baik ditingkat Provinsi, Nasional bahkan Internasional.
Kali ini, giliran kain batik kujur tanjung enim dengan pewarna alami dari limbah kopi petik merah bertajuk The Warmth of ’Kawe’ Semende besutan Dekranasda Kabupaten Muara Enim yang tampil apik menghiasi event Kriya Sriwijaya Fashion Parade (KSFP) Sumatera Selatan (Sumsel) 2023 di The Grand Ballroom Hotel Aryaduta, Kota Palembang, Kamis malam (09/03) disaksikan langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru, Ketua TP PKK dan Dekranasda Provinsi Sumatera Selatan Hj Febrita Lustia Herman Deru, para Pejabat Utama Provinsi Sumatera Selatan, dan Bupati/Walikota serta tamu istimewa dari 17 Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan.
KSFP merupakan acara fashion show yang menampilkan hasil-hasil kriya terbaik dari 17 Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan yang ikut dalam Rapat Konsultasi (Rakon) Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Selatan tahun 2023 sekaligus peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-51.
Pewarna alami limbah kulit kopi petik merah sendiri berasal dari hasil inovasi berupa kajian dan penelitian Pemerintah Kabupaten Muara Enim (Pemkab. Muara Enim) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) bekerjasama dengan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Yogyakarta serta para petani kopi semende dan warna yang dihasilkan dari limbah kulit kopi petik merah bernuansa coklat, moka, abu-abu dan terakota atau “earth tone,” terang Ketua Dekranasda Kabupaten Muara Enim Nurul Vita Utami Kaffah yang hadir bersama Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah disela berlangsungnya fashion show.
Lebih lanjut, ia mengatakan, ide pewarna alam limbah kopi yang diaplikasikan pada kain batik motif kujur dengan sentuhan tangan dingin desainer lokal Hj R A Emma Nurita LS Gallery menjadi tema koleksi fashion show Dekranasda Kabupaten Muara Enim pada malam ini dengan tajuk The Warmth of ’Kawe’ Semende.
“Tema ini merupakan gambaran dari karakter perempuan Muara Enim yang hangat, ramah dan lembut, tanpa melupakan karakter dari perempuan Muara Enim yang juga bersemangat, kuat, pintar. dan menginspirasi seperti kopi,” tutur Vita.
“Kita berharap melalui event-event seperti ini, seni kriya kita (Kabupaten Muara Enim) dapat semakin dikenal dan dilirik oleh pihak luar dalam hal ini para investor sehingga bukan hanya dapat membangkitkan perkonomian masyarakat (pelaku UMKM) saja tapi bisa memajukan Kabupaten Muara Enim kedepan,” ucapnya.
Disamping harapan tersebut, Nurul Vita Utami Kaffah yang juga menjabat sebagai Plt Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim mengajak semua masyarakat Kabupaten Muara Enim untuk menggali lagi seni kriya yang ada di Bumi Serasan Sekundang dan juga potensi-potensi lainnya mengingat Kabupaten Muara Enim sangat luas dengan berbagai suku dan budaya didalamnya.
Dalam kesempatan tersebut pula, Nurul Vita Utami Kaffah didampingi Hj R A Emma Nurita LS Gallery menerima penghargaan dari Hj Febrita Lustia Herman Deru atas partisipasi dalam KSFP 2023 Sumsel.