PURWOSARI – Bupati Banyuasin H. Askolani, SH.,MH bersama Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikura Syarif, SP., M.SI melaksanakan penanaman perdana padi IP 200 milik kelompok tani di Desa Purwosari, Kecamatan Tanjung Lago untuk menuju Banyuasin Bangkit, Adil dan Sejahtera, Selasa (14/3).
Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kominfo Dr. H. Salni Pajar, S.Ag.,M.HI, Kepala Dinas Bapenda Rony Utama, AP.,M.SI, Kepala Dinas PMD Rayan Nurdinsa, S.STP.,M.SI, Camat Tanjung Lago Zazili Mustopa, SE.,M.SI, Kapolsek Tanjung Lago, Para Penyuluh Pertanian.
Dalam sambutannya Bupati Askolani menjelaskan, sebagai salah satu sektor unggulan di Kabupaten Banyuasin pertanian telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan daerah. Terutama produksi pertanian padi yang menjadikan Kabupaten Banyuasin menjadi salah satu penyangga pangan utama di Provinsi Sumatera Selatan yang berada pada urutan ke 4 (empat) nasional dengan total produksi 887.256 ton pertahun. Berkat capaian itu Kabupaten Banyuasin mendapatkan penghargaan tingkat nasional, dalam dua kategori sekaligus yakni kepala daerah dengan kinerja pemerintah terbaik pada komoditas padi dan pencapaian kepala daerah produksi padi tertinggi.
“Pemerintah Kabupaten Banyuasin akan selalu hadir ditengah petani untuk menuju petani bangkit, adil, dan sejahtera. Serta akan mencari solusi apa saja yang menjadi permasalahan petani pada saat ini agar kedepannya bisa meningkatkan lagi hasil pertanian,” katanya.
Dilanjutkan Bupati, pertanian di Desa Purwosari Kecamatan Tanjung Lago pada saat ini sangat maju sekali dalam satu tahun bisa menanam 3 (tiga) kali dalam satu tahun, IP 200 sudah ditanam untuk kedua kalinya pada saat tanam IP 100 kemarin hasil pertanian nya mencapai 8,3 ton perhektar tentunya ini hasilnya sangat maksimal, petani di Kecamatan Tanjung Lago sudah sukses petani sudah ada hasilnya tetapi ada perlu kita bantu dari mulai irigasi dan masalah pupuk.
“Hasil pertanian di Desa Purwosari sudah maksimal memang seluruh daerah belum ada wilayah pertanian, hasil pertanian bisa mencapai 8 ton di Desa Purwosari bahkan di daerah lain ada 3 ton sehingga banyak sekali ingin diperbaiki untuk mencapai kenaikan peringkat ke empat nasional. Akan diperbaiki dari irigasi karena masih menggunakan manual, pemberlakuan pupuk dan curah hujan yang tinggi sehingga belum bisa membuat Kabupaten Banyuasin menjadi nomor satu penghasil padi terbesar nasional harapan kedepan kita tetap bisa menjalankan 7 program dan 12 gerakan bersama masyarakat yang bertujuan untuk kesejahteraan petani,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Purwosari Suprianto dalam sambutannya mengatakan bahwa Desa Purwosari Kecamatan Tanjung Lago siap untuk mendukung program Pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk bersinergi dengan pemerintah desa dalam hal ketahanan pangan.
“Seperti yang kita ketahui bahwa Desa Purwosari ini merupakan salah satu daerah penyangga pangan Kabupaten Banyuasin, tentunya kami akan selalu bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mendukung program pemerintah daerah dan menjalankan program-program yang telah dicanangkan Bupati dan Wabup Banyuasin dimana selama ini telah berjalan dengan baik,” tutupnya.