Banyuasin – Bupati Banyuasin H Askolani menyatakan Kabupaten Banyuasin masih banyak lahan untuk dijadikan lahan pertanian guna meningkatkan produksi padi.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Banyuasin saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengawasan Bidang Ketahanan Pangan se-Sumsel dengan tema “Sinergi APIP dan APH dalam mendukung sektor pertanian dan pencegahan alih fungsi lahan se-Sumsel di Palembang.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk melakukan koordinasi pengawasan bidang ketahanan pangan, dalam rangka sinkronisasi dan kolaborasi sistem pengawasan intern Itjen Kementan RI dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH).
Bupati Askolani dalam paparannya menyampaikan kekuatan sektor pertanian Kabupaten Banyuasin masih banyak tersedianya lahan untuk menaikkan indeks produktivitas, masih banyak lahan pertanian yang belum digarap dikelola dan dikembangkan.
Selain itu memiliki sumber daya manusia baik para petani dan petugas penyuluh pertanian lapangan saat ini mencukupi untuk desa atau kelurahan memiliki penyuluh.
Saat ini Kabupaten Banyuasin sebagai show icon dengan prestasi pada sektor pertanian membuat dukungan dari pemerintah pusat sangat luar biasa karena luas daerah 11.832,99 km persegi dengan populasi penduduk 854.628 jiwa dan luas laut 1.565,97 km persegi.
Ia menyebutkan sektor pertanian padi Kabupaten Banyuasin menduduki peringkat 4 (empat) nasional dan peringkat 1 (satu) di pulau Sumatera sebagai daerah produksi beras tertinggi, yang ditetapkan kementerian pertanian Republik Indonesia.
Tahun mendatang daerah itu memiliki target naik peringkat lebih tinggi. Selain itu telah meluncurkan merk beras Sedulang Setudung sebagai penegasan Kabupaten Banyuasin sebagai penghasil beras tertinggi dan terbaik di Indonesia.