FGD Atasi Ancaman Kebakaran Lahan Gambut pada Musim Kemarau di Muba

SEKAYU – Badan Restorasi Gambut dan Manggrove (BRGM) gelar Focus Group Discussion (FGD) Kesiapsiagaan Pencegahan Kebakaran di Lahan Gambut dalam Menghadapi Musim Kemarau Tahun 2023 di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Acara berlangsung di Ruang Pertemuan Hotel Grand Ranggonang Sekayu, Selasa (25/7/2023).

Pj Bupati Muba H Apriyadi, melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba Andi Wijaya Busro SH MHum membuka secara resmi acara FGD tersebut. Dikatakannya FGD ini merupakan langkah penting dalam menghadapi musim kemarau 2023 dan mencegah terjadinya kebakaran di lahan gambut.

“Kehadiran berbagai pihak terkait dan ahli dalam forum ini akan memperkaya pemahaman kita dan memastikan koordinasi yang efektif dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. Kabupaten Muba berkomitmen untuk mendukung upaya pencegahan kebakaran lahan gambut dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kabupaten Muba,”ujarnya.

Asisten II Setda Muba juga berpesan agar dalam rangkaian FGD ini diharapkan akan dihasilkan rekomendasi dan langkah – langkah strategis yang dapat di implementasikan oleh pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat dalam mengatasi ancaman kabakaran dilahan gambut.

“Pemkab Muba akan terus berperan aktif dalam menjaga keamanan dan keselamatan wilayah Kabupaten Muba serta melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan tindakan preventif yang efektif dalam menghadapi musim kemarau yang berpotensi meningkatkan risiko kebakaran,”pungkas Andi.

Sementara itu Kepala Sub Kelompok Kerja Restorasi Gambut BRGM Sumsel Deasy Efnidawesty SHut MSi mengatakan, tujuan diselenggarakannya diskusi kelompok terfokus (FGD) ini adalah membangun koordinasi, komunikasi, inisiatif bersama dalam kesiapsiagaan pencegahan Karhutlah lahan gambut dalam menghadapi musim kering (kemarau/ el-nino) tahun 2023, guna perlindungan dan pengelolaan lahan gambut yang lestari dan berkelanjutan di Tujuh kabupaten yang memiliki sebaran lahan gambut.

“Diharapkan dari kegiatan FGD ini adalah meningkatnya pemahaman akan sebaran, karakteristik dan kondisi terkini lahan gambut yang ada di tujuh kabupaten yang memiliki sebaran lahan gambut. Terkomunikasinnya kondisi cuaca dan kerawanan kebakaran lahan gambut tahun 2023 dan masa mendatang.

Terindentifikasinya peran dan inisiatif para-pihak yang telah dan akan dilakukan dalam upaya kesiapsiagaan pencegahan Karhutlah lahan gambut tahun 2023 serta Membangun rekomendasi dan kesepakatan bersama dalam efektivitas kesiapsiagaan pencegahan KARHUTLAH lahan gambut tahun 2023 dan masa datang,”ujarnya.

Koordinator TRGD Provinsi Sumsel, Ir H Dharna Dachlan M menyampaikan, sebagai mandat dari Peraturan Presiden nomor 120 tahun 2020 tentang BRGM pada pasal 15 bahwa Gubernur Sumatera Selatan telah menetapkan keputusan pembentukan Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) melalui keputusan nomor 74/KPTS/DLHP/2021 tentang TRGD provinsi Sumatera Selatan.

“Adapun strategi restorasi lahan gambut yang telah dilakukan oleh BRGM bersama TRGD, dengan tiga pendekatan, yaitu pembasahan kembali (Rewetting), penanaman kembali (Revegetasi), dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat (Revitalisasi), yang telah dapat menekan ancaman kerusakan lahan gambut, terutama dari faktor kebakaran hutan & lahan (Karhutlah) serta mengembalikan fungsi lahan gambut bagi kehidupan,”jelasnya.