Pangkalan Balai – Pj. Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, SH mengintruksikan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA., IPU dan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Banyuasin, H. Ardi Arfani, ST., MM untuk memberhentikan pembangunan Patung Soekarno dan tidak membayar pekerjaan Patung Bung Karno.
Arahan pak Bupati memerintahkan langsung Sekda dan Kadis PUTR untuk tidak membayar pekerjaan Patung Bung Karno yang tidak mirip dan tidak proporsional sangat beralasan, karena telihat langsung dari hasil pekerjaan patung tersebut.
Selain itu, Pembangunan patung atau tugu Soekarno di kawasan Bung Karno Sport Center di Jalan Lingkar Pemkab Banyuasin masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Akibatnya, pembangunan yang telah berprogres 60 persen itu untuk sementara dihentikan.
Penghentikan ini dilakukan lantaran patung tidak adanya kemiripan wajah dan perawakan dari Sang Proklamator, patung yang tengah dibangun tersebut. Bagian pipi atau wajah Bung Karno dalam patung yang dibuat tersebut terlihat lebih tembem. Ukuran patung juga tidak proporsional, bagian badan patung terlihat lebih padat.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Banyuasin, H. Ardi Arfani, ST., MM meminta rekanan untuk memperbaiki patung Bung Karno yang menjadi polemik di masyarakat itu. “Untuk saat ini pembangunan dihentikan sementara. Kami panggil para pekerja untuk memperbaiki yang menjadi keluhan tersebut,” ujar Ardi.
Menurut Ardi, jika kontraktor tidak mampu memperbaiki pihaknya akan mencari rekanan baru untuk membangun patung tersebut. “Kita akan mencari rekanan baru jika rekanan lama tidak menyanggupi pembangunan patung untuk lebih proporsional,” tegasnya.
Ardi juga meluruskan tentang biaya pembangunan Patung Bung Karno yang beredar, pembangunan patung menelan biaya sebesar 500 juta, tidak benar bahwa pemberitaan beredar selama ini bahwa pembangunan menelan biaya sebesar 16 miliar. “Jadi pemberitaan yang beredar itu tidak benar, biaya pembuatan patung sebesar 500 juta,” tutupnya.