Jember – Aparat Kepolisian Resor (Polres) Jember akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku berinisial AK (18) yang menganiaya ayah kandungnya Jaenuri (61) hingga tewas di Desa Mojosari, Kabupaten Jember pada Senin (27/1) dini hari
“Kami akan memeriksa kondisi kejiwaan pelaku dan juga menggali informasi lebih banyak baik dari pelaku, keluarga maupun kerabat dan tetangga terkait kejadian tersebut,” kata Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi.
Ia mengatakan kondisi terakhir yang diterima Polres Jember bahwa pelaku menjalani operasi karena ada luka sayatan benda tajam di bagian leher yang mengenai rongga pernapasan.
“Setelah kondisi kesehatan pelaku stabil, kami akan meminta keterangan untuk mengetahui motif kenapa menganiaya ayah kandungnya hingga meninggal dunia,” tuturnya.
Polres Jember berencana membawa AK ke psikiater guna memeriksa kondisi kejiwaannya dan pemeriksaan kejiwaan itu penting untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
Sementara Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember dr Lilik Lailiyah mengatakan kondisi pasien AK mulai membaik dan sudah menjalani operasi pada Senin (27/1) untuk luka di bagian leher dan tangan.
“Kondisi yang bersangkutan saat ini stabil dalam observasi dan pengawasan aparat kepolisian. Kalau kondisinya tetap stabil membaik maka akan dievaluasi tiga hari ke depan,” katanya.
Sebelumnya, AK menganiaya ayah kandungnya dengan sebilah golok hingga menyebabkan leher korban terputus dan sempat melukai salah satu warga yang hendak melerai kejadian itu.
Setalah itu, AK juga berusaha melakukan bunuh diri dengan menganiaya dirinya sendiri dengan golok yang dibawa, namun petugas berhasil menggagalkan aksinya dan yang bersangkutan dilarikan ke rumah sakit.
Informasi sementara yang didapatkan dari keterangan beberapa saksi bahwa pelaku tersebut mengalami depresi dan terlihat sering bertengkar dengan ayahnya karena meminta sebuah sepeda motor, serta dikabarkan bahwa pelaku juga kecanduan game online. (ant)