Muaraenim – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan memperpanjang status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor hingga Maret 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim Abdurrozieq Putra, mengatakan perpanjangan status tersebut dilakukan menghadapi puncak musim hujan tahun ini agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin.
Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan sedini mungkin agar bencana alam tidak menimbulkan korban jiwa.
“Perpanjangan status ini mengingat bencana banjir dan longsor telah terjadi beberapa kali di Muara Enim pada periode Januari 2025,” katanya.
Seperti banjir yang terjadi pada Kamis (9/1) dan Jumat (10/1) merendam sebanyak 2.112 rumah warga di 10 desa dan dua kelurahan di wilayah setempat, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Adapun wilayah terdampak banjir antara lain Desa Tanjung Raman, Ujan Mas, Kelurahan Dusun Muara Enim, Betung, Desa Pagar Jati dan Des Gunung Megang Dalam mulai dari dusun 1-7 dengan ketinggian air 60 centimeter hingga satu meter.
“Daerah-daerah ini memang dipetakan rawan banjir saat musim hujan,” katanya.
Dalam penetapan status tersebut pihaknya mendirikan posko di daerah rawan banjir dan tanah longsor agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin.
BPBD Muara Enim pun telah menyiapkan peralatan penanggulangan bencana seperti perahu karet untuk mengevakuasi korban jika banjir melanda wilayah setempat.
Ia juga mengimbau masyarakat di daerah itu untuk tetap waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor saat musim hujan agar bencana alam tidak menimbulkan korban jiwa.
“Khususnya masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor agar tetap waspada karena bencana alam dapat terjadi kapan saja,” ujar dia.