Setelah 2 Kali Penundaan, Game Football Manager 25 Batal Dirilis

Jakarta – Sport Interactive dan SEGA baru saja mengumumkan bahwa mereka urung merilis Football Manager 25 (FM25) dan pembatalan ini mengakhiri penantian panjang pencinta game tersebut yang sebelumnya menunggu perilisan versi terbaru karena mengalami dua kali penundaan.

Mereka memutuskan membatalkan merilis FM25 dan fokus untuk mengembangkan Football Manager 26 (FM26).

Dalam rilis resminya pada Jumat, Sport Interactivie menyatakan permohonan maaf sebesar-besarnya pada penggemar game FM, termasuk bagi mereka yang sudah melakukan pre-order. Mereka mengakui ini bukan keputusan yang mudah. Namun, pada akhirnya ini adalah keputusan terbaik untuk menjaga standar kualitas yang selama ini menjadi ciri khas FM.

“Sports Interactive dengan menyesal menginformasikan bahwa, setelah diskusi internal yang ekstensif dan pertimbangan yang cermat dengan SEGA, kami telah membuat keputusan sulit untuk membatalkan Football Manager 25 dan mengalihkan fokus kami ke rilis berikutnya,” tulis dari akun resmi Twitter Football Manager, Jumat.

“Kami tahu ini akan menjadi kekecewaan besar, terutama mengingat tanggal rilisnya sudah berpindah dua kali, dan Anda sudah sangat menantikan pengungkapan gameplay pertama. Kami hanya dapat meminta maaf atas waktu yang diperlukan untuk mengkomunikasikan keputusan ini,” lanjut rilis resmi itu.

“Karena kepatuhan pemangku kepentingan, termasuk peraturan hukum dan keuangan, hari ini adalah tanggal paling awal kami dapat menerbitkan pernyataan ini,” tambah rilis resmi tersebut.

Sport Interactive menolak tetap merilis game FM25 pada kabar penundaan terakhir yang direncanakan pada Maret mendatang.

Hal ini dikarenakan menurut mereka, jika dipaksakan merilis game FM25 pada bulan Maret sudah tidak relevan dengan kalender sepak bola yang sudah memasuki jelang akhir-akhir musim.

Sebelumnya, FM25 digadang-gadang akan menjadi salah satu seri terbesar dalam sejarah FM, dimana mereka menjanjikan kemajuan teknis dan visual. Namun, hal ini tak dapat tercapai karena sejumlah tantangan, termasuk standar kualitas game FM yang jauh belum maksimal.