Presiden Prabowo Apresiasi Rusia Dukung Keanggotaan Indonesia di BRICS

Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, South Africa).

Prabowo turut menyoroti perkembangan positif hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia yang kian erat, khususnya di sektor ekonomi, perdagangan, serta bidang strategis lainnya.

“Saya mengikuti perkembangan, banyak kemajuan di berbagai bidang. Ekonomi membaik, hubungan ekonomi kita. Kerja sama di banyak bidang juga sangat baik. Dan perjanjian-perjanjian kita ikut serta dalam Eurasian Free Trade juga berjalan dengan sangat baik. Jadi terima kasih Presiden Putin. Banyak sekali kemajuan dalam hubungan ini,” kata Prabowo dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Saat pertemuan bilateral di Istana Konstantinovsky, St Petersburg, Kamis (19/6), Presiden Vladimir Putin menegaskan bahwa hubungan Rusia dan Indonesia terus berkembang secara konsisten, dengan peningkatan volume perdagangan dan potensi kerja sama yang luas di sektor pertanian, eksplorasi luar angkasa, energi, serta kerja sama militer dan teknis.

“Hubungan Rusia dan Indonesia berkembang secara konsisten. Volume perdagangan naik. Kami ada banyak perspektif di berbagai bidang, termasuk pertanian, penjelajahan luar angkasa, dan energi. Kerja sama di bidang militer dan teknis. Kami ada banyak peluang untuk kerja sama dan kami masih ada banyak peluang dan kapasitas untuk berkembang,“ ujar Putin.

Pertemuan kedua kepala negara ini menjadi momentum yang memperkuat kemitraan konkret, salah satunya melalui penyelesaian substansial perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I–EAEU FTA) yang ditargetkan dapat ditandatangani tahun ini.

Pada kesempatan tersebut, Indonesia dan Rusia juga membahas kerja sama sistem pembayaran lintas negara melalui pemanfaatan QRIS dan transaksi dengan mata uang lokal (Local Currency Transaction/LCT), yang siap diimplementasikan langsung tanpa melalui pihak ketiga seperti Uni Emirat Arab.

Di sektor energi, Indonesia menyatakan minat untuk memperluas kolaborasi, termasuk pengembangan teknologi Small Modular Reactor (SMR) dan penyelarasan standar teknis melalui Mutual Recognition Agreement (MRA). (ant)