


BANYUASIN III — Bupati Banyuasin Dr. H. Askolani, SH., MH Didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin Ir. Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA IPU ASEAN Eng menghadiri Takziah Almarhum KH. Balian, Bin KH Sulaiman Bin Abd Delamat di Pondok Pesantren Nurul iman, Desa Ujung tanjung. Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin. Sumsel.
Bupati Dr. H. Askolani dalam sambutannya berbagi pengalaman pribadi yang dia alami saat bersama KH. Balian Bin KH Sulaiman Bin Abd Delamat, sebab pengalamannya tersebut banyak memberikan hikmah yang dia dapatkan.
“Pengalaman hidup saya bersama Almarhum banyak sekali, namun ada tiga momen yang begitu berharga pertama saat kami bersama-sama menuju ke Taja Mulya, Kecamatan Betung, kendaraan yang di tumpangi Almarhum mengalami mogok, dengan kondisi hujan rintik-rintik, almarhum keluar membantu sopir bersama kami mendorong mobil tersebut, dan saya bilang ke almarhum untuk tidak usah ikut sebab takutnya KH kehujanan dan basah,”Kata, Dr. H. Askolani, SH., MH. Selasa. 24/25.
Ditambahkannya, Kaget bukan kepalang ketika dirinya melihat tubuh KH. Balian Bin KH Sulaiman Bin KH Delamat, rombongan mengalami tubuh yang basah sementara KH. Balian sama sekali tidak basah.
“Tubuh kami basah, sementara tubuh almarhum sedikitpun tidak ada bekas air menyentuh pakaiannya, “Ujarnya.
Tak hanya itu saja Bupati Dr. H. Askolani juga mengatakan sebelum dirinya menjadi Bupati Banyuasin, KH. Balian Bin KH Sulaiman Bin KH Delamat orang yang pertama memprediksi dirinya akan menjadi Bupati Banyuasin.
“Cerita berkesan saya berikutnya dengan KH. Balian Bin KH Sulaiman Bin KH Delamat saya diprediksi menjadi Bupati, beliau orang pertama yang mengatakan kalimat itu. Kalimat itu saya dengar ketika kami melakukan safari Jumat bersama-sama, almarhum sekaligus membagikan buku yang dia karang ke masyarakat, dalam sambutan beliau didepan jemaah. Beliau mengatakan Askolani kelak kau akan menjadi Bupati, itu kalimat almarhum kala kami bersama”, ujarnya.
Ada juga pengalaman menarik kedua yang ia dapatkan ketika akan ada kunjungan Dr. H. Edi Santana putra, namun kondisi Jalan menuju Pesantren tidak memungkinkan untuk dilalui, terutama dengan kondisi Istri H. Eddy Santana putra sedang hamil, maka dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin berusaha dengan sigap melakukan perbaikan, ketika tim PU dan Vendor memeriksa kontruksi jalan dan mengatakan bahwa Pekerjaan selesai 6 hari, sedangkan Dr. H. Eddy Santana putra tiba dalam waktu 3 hari. Kemudian kita sampaikan ke KH. Balian bahwa pekerjaan tidak bisa diselesaikan dengan cepat, dengan enteng KH. Balian menjawab biarlah para santri nanti yang akan membantu.
“Singkat cerita, pekerjaan jalan dibantu oleh rombongan dari Ponpes, awalnya saya meragukan bisa apa para santri ini, namun keajaiban berkata lain. Prediksi dari PU dan dari pihak ketiga 6 hari semua, tidak memakan waktu lama Jalan sudah selesai pada malam hari dan dihari kedua sudah dilakukan pengerasan, itu sangat tidak masuk akal,”Imbuhnya.