



Pangkalan Balai – Bupati Banyuasin, Dr. H. Askolani,S.H.,M.H dan Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian,S.P turut mendampingi Kajari Kabupaten Banyuasin, Raymund H Sihotang,S.H.,M.H menyambut kedatangan Kajati Sumsel, Dr. Yulianto,S.H.,M.H dalam rangka Program Kunjungan Kerja dan Supervisi IAD Daerah Banyuasin di halaman gedung kantor Kejaksaan Negeri Banyuasin, Selasa (15/7).
Dalam menjalankan roda pemerintahan dan upaya mencapai tujuan pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Banyuasin tentunya sinergitas semua unsur Forkompimda menjadi point utama. Selain itu, Bupati Banyuasin mengatakan bahwa semenjak berdiri pada tahun 2002, Banyuasin merupakan wilayah Zero Conflict, kondusif, berkat kerjasama, dorongan dan kolaborasi semua pihak sehingga Pemerintah Banyuasin mampu membangun Banyuasin.
” Pembangunan Banyuasin tidak terlepas dari kerjasama Pemimpin Daerah, ini terbukti pada tahun 2024, Banyuasin menjadi nomor 3 secara Nasional dalam penghasil beras. Banyuasin adalah Daerah yang kaya alam seperti Migas, Batu Bara, Perkebunan ( karet, sawit), Pertanian, Perikanan, dan Telur. Dari 3 juta ton padi di Sumsel, 1,2 juta dari Banyuasin. Saat ini, Banyuasin mampu menghasilkan 5,3 ton per hektar beras”, katanya.
Selama kepemimpinan Bupati Banyuasin, Daerah Banyuasin melakukan pembangunan 2,7 T/ Tahun, Mengurangi kemiskinan menjadi 8,36%, Menekan angka pengangguran menjadi 3,24%, dan Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi menjadi 5,14%.
Sementara itu dalam sambutannya Kajati Sumsel menjelaskan bahwa kunjungan kerja ini dilakukan guna untuk mengecek kinerja dan sistem administrasi di seluruh Kajari di Sumsel.
” Saya selalu menganggap mereka adalah anak-anak saya. Untuk itu, saya berpikir lebih baik saya yang menegur daripada orang lain. Karenanya, saya melakukan kunjungan kerja dengan memperhatikan 2 poin. Yang pertama, bagaimana kekompakan Forkopimda di suatu Daerah ? Ternyata di Banyuasin semuanya bersinergitas, kompak sehingga nantinya segala persoalan bisa ada solusinya. Yang kedua, bagaimana pelayanan ke publik? Kita sebagai pelayan Publik harus menjadi solusi dari suatu permasalahan, kita harus menjadi roda pembangunan, bukan menghambat pembangunan”, jelasnya.