


Palembang – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan melatih sebanyak 180 personel untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) guna menghadapi musim kemarau tahun ini.
Karoops Polda Sumsel Kombes Pol M Anis Prasetio Santoso, mengatakan dalam menghadapi musim kemarau tahun 2025, Polda Sumsel menggelar pelatihan penanganan Karhutla di Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC) Palembang selama tiga hari, mula dari tanggal 5 hingga 7 Agustus 2025.
Pelatihan karhutla yang dilakukan personel Polda Sumsel dan jajaran melibatkan Manggala Agni dan BPBD Sumsel ini bertujuan sebagai langkah antisipasi, mitigasi hingga penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana karhutla.
“Pelatihan penanggulangan karhutla tahun 2025 yang dilakukan Polda Sumsel berlangsung selama tiga hari yang melibatkan 180 personel dengan delapan orang instruktur. Personel yang terlibat dari Ditsamapta, Brimob, Ditpolairud, Ditreskrimsus ditambah dari personel polres jajaran Polda Sumsel,” katanya.
Ia menjelaskan materi pelatihan yang diberikan, yaitu melatih bagaimana rekan rekan di kepolisian mulai dari pengisian laporan, pelaksanaan mitigasi karhutla, penegakan hukum terhadap pelaku pelaku pembakaran hutan dan lahan.
“Lalu ada juga materi yang akan diberikan dari Manggala Agni dan BPBD bagaimana cara dan teknik memadamkan api saat terjadi karhutla. Manggala Agni dan BPBD juga mengajarkan bagaimana sinergitas dalam pemadaman api saat terjadi karhutla,” jelasnya.
Personel Polda Sumsel dalam hal ini merupakan satgas darat mendapatkan tugas dari gubernur bersama dengan TNI Manggala Agni dan BPBD manakala terjadi karhutla.
“Kami masih melihat situasi di lapangan karena saat ini masih kemarau basah. Kalau terpantau ada titik api maka personel yang ikut pelatihan inilah yang akan diterjunkan kelapangan langsung menghadapi api,” ujarnya.
Selain itu, personel juga melakukan mitigasi serta imbauan ke masyarakat untuk tidak membakar lahan, apalagi sengaja membuka lahan dengan cara dibakar.
“Sejauh ini jumlah titik api yang terpantau di Sumsel dari Januari hingga Juli 2025 ada 232 titik api namun semuanya masih bisa kita kendalikan titik api yang terpantau titik api berada di luar perusahaan karena perusahaan punya SOP dalam penanganan karhutla di lahannya,” kata Anis.

