HD: Kesejahteraan Rakyat Tidak Bisa Ditawar-tawar

Caption : Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru saat melantik dan meresmikan kepengurusan Forum Komunikasi Ulama Umaro Sumatera Selatan (FKU2S) bertempat di Mushola Pemprov Sumsel, Rabu (2/1/2018). (Foto: Ist)

Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Guna mencapai target meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Selatan, menurut Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan Wakil Gubernur H Mawardi Yahya, dibutuhkan kekuatan yang besar salah satunya melalui kerja yang sinerji antara ulama, umaro dan umat.

“Saya dilantik tanggal 1 Oktober lalu, waktu yang tersisa hingga habis tahun 2018. Saya sifatnya hannya pelaksana saja. Apa yang telah menjadi tanggung jawab Gubernur Sebelumnya. Nah diawal tahu 2019 ini saatnya bagi kami pasangan Herman Deru dan Mawardi Yahya yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pertanggung jawaban kerja, semuanya ada pada kami,” kata Herman Deru dalam sambutannya ketika melantik dan meresmikan kepengurusan Forum Komunikasi Ulama Umaro Sumatera Selatan (FKU2S) bertempat di Mushola dilingkungan Pemprov Sumsel, Rabu (2/1/2018).

HD menjelaskan, sebagai tonggak awalan pelaksanaan tahun anggaran 2019 dibawah komando HD-MY dengan pembinaan jajaran ASN dilingkungan Pemprov. Karena itu dia meminta semua pihak khususnya jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pihak lain yang terlibat untuk kompak dalam melaksanakan program anggaran tahun 2019, mulai dari perencanaan hinga pengawasan dilakukan secara bersama-sama mulai dari menyamakan persepsi hingga tujuan akhir yang hendak di capai yakni kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan rakyat dapat terwujud melalui program pro rakyat yang akan dijalankan mulai awal tahun 2019.

“Golnya kesejahteraan rakyat. Ini tidak bisa ditawar-tawar,” ujarnya.

Program pembangunan yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat itu lanjut HD diantarnya dari sektor pembangunan bidang ekonomi, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, keamanan dan pembangunan bidang keagamaan atau religi.

HD juga menilai, keberadaan mushola dilingkungan Pemprov. Sumsel harus dilakukan rehap agar fungsinya dapat maksimal dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kalangan ASN. Dan dirinya berkenan memberikan nama mushola Pemprov ini dengan nama Mushola Ulama, Umaro dan Umat.

“Dari mushola ini kita awali pembinaan mental jajaran pegawai pemerintahan di Sumsel ini. Karena itu Bismilah mushola ini, kita namai Mushola Ulama, Umaro dan Umat,” tegasnya.

Gubernur memintak kepengurusan Forum Komunikasi Ulama Umaro Sumatera Selatan(FKU2S) yang telah terbentuk untuk sinerji dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang ada di Kabupaten/kota untuk melanjutkan program pembinaan mental spiritual bagi kalangan ASN di daerah.

“Saya meminta program pembinaan mental ASN ini terus dilanjutkan termasuk ke instansi vertical dan jajaran ASN di Kabupaten/kota, dan tentunya harus sinerji dengan FKUB yang ada di daerah,” tegas HD.

Sementara itu Staf Khusus Gubernur Bidang Keamaan KH Amirudin Nahrawi, M.Pdi menegaskan, setelah diresmikannya pembentukan pihaknya akan segera melakukan pembentukanForum Komunikasi Ulama Umaro Sumatera Selatan(FKU2S) ditingkat Kabupaten/kota di Sumatera Selatan.

“Harapan kita apalagi ditengah situasi bangsa kita saat ini, menjelang Pileg dan Pilpres, peran ulama dan umaro sangat sentral untuk memfilter jangan ada pitnah-fitnah disemua lini,” tegasnya.

KH Amirudin Nahrawi menambahkan, seluruh OPD di Sumsel diharapkan kerjasamanya dalam kegiatan pembinaan mental ASN ini. Dengan agenda setiap rabu dan sabtu akan dilakukan pembinaan per OPD dengan nara sumber dari kalangan ulama di Sumsel. Sedangkan setiap akhir bulannya digelar di Griya Agung menghadirkan penceramah Nasional.

“Pada akhir bulan Januari ini telah dijadwalkan penceramahnya Prof DR KH Nasarudin Umar, imam besar Masjid Istiqlal Jakarta. Dan pada bulan Februari nanti ada Prof DR KH Darwis, Direktur Pasca Sarjana Instirut Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran,” pungkasnya.

Penulis: Kurniawan