Jalan di Sumsel Belum Nyaman Bagi Pemudik

Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Perbaikan jalan di wilayah Provinsi Sumsel terus dikebut pengerjaaanya. Meski belum mulus, namun seluruh jalan sudah bisa fungsional. Terutama yang berada di jalur jalan lintas tengah provinsi di Kabupaten OKI-OKU Timur-OKU. Seluruh jalan yang tadinya berlubang sudah ditutup agregat. Penutupan lubang juga memangkas waktu perjalanan hingga 50 persen.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Provinsi Sumsel, Darma Budhy mengatakan perbaikan jalan saat ini baru memasuki tahapan penghamparan agregat B dan A. Dalam tahapan tersebut, jalan yang berlubang besar ditutupi pasir dan batu. Sehingga, kendaraan yang tadinya kesulitan melintas karena harus melalui lubang bisa berjalan dengan nyaman.

Lubang besar yang ada di jalan tadinya berdiameter 2-5 meter dengan kedalaman sekitar 50-75 centimeter. Sehingga laju kendaraan sempat tertahan karena harus melalui jalan tersebut. Seperti di kawasan jalan Batas OKI-Simpang Kepuh dengan jarak 49,150 km.

Tadinya butuh waktu sekitar 3-4 jam untuk melintas. Namun setelah diperbaiki, waktu tempuh menjadi 30-45 menit. Memang masih ada beberapa lubang kecil yang belun tertutupi. Tapi tidak sampai menghambat laju kendaraan.

“Walau masih belum nyaman, tapi jalan sudah fungsional. H-7 nanti semua lubang sudah selesai ditutupi,” kata Darma Budhy.

Kondisi serupa juga terjadi di ruas jalan Simpang Kepuh-Kurungan Nyawa sepanjang 41,50 kilometer. Kondisi jalan juga sudah dihampar agregat. Lalu jalur Kurungan Nyawa-Gumawang sepanjang 28,250 kilometer.

Tadinya untuk melalui jalan itu butuh waktu sekitar dua jam. Sekarang waktu tempuh sudah sekitar 40 menit. Untuk jala  Kurungan Nyawa-Gumawang, Budhy menjelaskan ada dua pekerjaan yang menggunakan dana alokasi khusus dan APBD Sumsel.

“Dana DAK yang dikucurkan sebanyak Rp 28 miliar dan APBD sebesar 43 miliar,” katanya.

Untuk ruas jalan Gumawang-Petanggang sejauh 14,65 kilometer kondisi jalan sudah cukup baik. Prosesnya sudah masuk pengerasan. Lubang yang ada di sepanjang jalan sudah digali dan dihampar agregat A. “Sehingga arus kendaraan menjadi lancar,” terangnya.

Kondisi jalan yang sudah diperbaiki tidak hanya membuat arus kendaraan menjadi lancar dan waktu tempuh bisa dipersingkat. Tapi juga, mengurangi tindak kejahatan.

Pasalnya di kawasan jalan berlubang, sering didapati oknum warga yang memintai uang dengan modus mengatur lalu lintas ataupun menutupi lubang di jalan.

“Sekarang sudah bisa lihat sendiri. Tidak ada lagi orang yang minta-minta di jalan,” ucapnya.

Tapi, Budhy juga mengimbau agar pengendara berhati-hati saat melintas di kawasan jalan yang sudah tertutup agregat. Pasalnya, kondisi jalan sangat berdebu ketika cuaca panas dan mengurangi jarak pandang. Sedangkan saat hujan, kondisi jalan cukup licin dan becek.

“Jadi tetap harus mengontrol kecepatan. Jangan terlalu mengebut. Mungkin dibatasi sampai 60 km/jam saja,” katanya.