Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Setelah kalah di final Liga Champions musim lalu, Liverpool secara luar biasa bangkit dan menjejakkan kaki mereka lagi di laga puncak Liga Champions. Ini jadi pembuktian kehebatan The Reds di panggung Eropa.
Pada musim panas tahun lalu, Jurgen Klopp makin memperkuat timnya dengan mendatangkan beberapa pemain dengan kualitas mumpuni di beberapa posisi berbeda.
Salah satu rekrutan paling penting adalah Alisson Becker yang membuat sektor penjaga gawang mengalami peningkatan luar biasa. Demikian pula di sektor gelandang dengan kehadiran Fabinho dan Naby Keita. Hasilnya, skuat Liverpool makin komplet.
Tak heran jika Liverpool mampu tampil luar biasa sepanjang musim, tak hanya di Liga Champions, tapi juga di Premier League di mana mereka mengakhiri musim dengan raihan 97 poin meski gagal menjadi juara.
Liverpool tergabung di grup neraka, yakni Grup C bersama klub kaya raya Prancis PSG, tim papan atas Serie A Napoli, hingga tim kuda hitam asal Serbia, Red Star Belgrade.
Meski sempat menang 3-2 di matchday pertama melawan PSG, Liverpool justru harus menelan kekalahan ketika bertandang ke markas Napoli. The Reds kemudian membayarnya dengan kemenangan 3-0 atas Red Star.
Bencana datang ketika Liverpool di luar dugaan terkapar di kandang Red Star. Penderitaan kemudian berlanjut di matchday kelima setelah Mohamed Salah cs takluk 1-2 dari tuan rumah PSG.
Liverpool pun harus menjalani laga hidup mati melawan Napoli. Gol tunggal yang dicetak Salah sudah cukup untuk mengantarkan Liverpool lolos ke fase knock-out.
Berikut hasil yang diraih Liverpool di fase penyisihan grup selengkapnya:
19/09/18 Liverpool 3 – 2 PSG
04/10/18 Napoli 1 – 0 Liverpool
25/10/18 Liverpool 4 – 0 Red Star
07/11/18 Red Star 2 – 0 Liverpool
29/11/18 PSG 2 – 1 Liverpool
12/12/18 Liverpool 1 – 0 Napoli
Lolos dengan status runner-up membuat Liverpool harus mendapat lawan berat di babak 16 besar, yakni Bayern Munchen. Kedua tim pun bermain imbang tanpa gol di leg pertama di Anfield.
Penampilan luar biasa diperlihatkan Liverpool di partai leg kedua. Sadio Mane tampil impresif dengan mencetak dua gol untuk membawa The Reds menang 3-1.
Undian babak perempat final cukup berpihak pada Liverpool karena mendapat lawan yang pernah mereka singkirkan musim lalu, Porto.
Benar saja, Liverpool tak mendapat rintangan berarti di fase delapan besar ini. Pasukan Klopp berhak melaju ke semifinal berkat kemenangan agregat 6-1.
Perjalanan terjal Liverpool berlanjut di babak semifinal. Menghadapi tim favorit juara, Barcelona, Liverpool harus menyerah tiga gol tanpa balas ketika melawat ke Camp Nou di partai leg pertama.
Hasil ini tentu membuat banyak pihak meragukan peluang Liverpool untuk lolos dari lubang jarum. Apalagi di leg kedua mereka tak bisa diperkuat Salah dan Roberto Firmino.
Namun di sinilah keajaiban terjadi. Liverpool secara menakjubkan sukses memukul balik Barca dengan kemenangan 4-0 di depan pendukung setia mereka di Anfield. Liverpool pun kembali melangkah ke partai final untuk kedua kali secara beruntun.
Sumber: Bola