Hujan Buatan Guyur Beberapa Daerah Sumatera-Kalimantan, Hotspot Berkurang

Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Hujan hasil teknologi modifikasi cuaca (TMC) turun di sejumlah daerah. Hujan buatan ini membuat titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) berkurang.

“Hampir merata di Riau di guyur hujan,” kata Plt Kapusdatinmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, kepada wartawan, Senin (23/9/2019).

Dia mengatakan pada pukul 15.45 WIB, pesawat Cassa dan Hercules dengan membawa garam dan kapur di wilayah timur, tenggara, dan selatan hingga berbatasan Jambi.

Pesawat diterbangkan dalam 2 sorti (pemberangkatan). Di Riau, hujan sempat turut di Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Siak, Pekabaru, dan Pelalawan.

Sementara itu, di Jambi, pesawat Hercules membawa 4 ton kaput tohor. Hujan turun di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur.

Sedangkan di Sumatera Selatan, hujan lebat mengguyur daerah Sekayu,Kabupaten Musi Banyuasin. Hujan hampir sejam di Desa Manggar Raya, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin.

Di Kalimantan Barat, hujan sudah mengguyur Kota Bengkayang, Kota Mempawah, dan Kota Pontianak. Hujan juga turun di Kalimantan Selatan di Kabupaten Tanah Bumbu, dan Banjarmasin.

Berdasarkan data BNPB pada Senin (23/9) pukul 09.00 WIB, hotspot di Sumsel (795), Jambi (570), Kalteng (488), Riau (322), Kalsel (99), dan Kalbar (63).

Setelah dilakukan TMC, hotspot di daerah tersebut berkurang. Berikut jumlah hotspot per pukul 16.00 WIB: Kalteng (1.235), Kalsel (229), Jambi (193), Riau (152), Sumsel (150), dan Kalbar (45). (net)