VALENCIA – Pada setiap awal musim, Ducati selalu dinilai punya potensi jadi juara. Kenyataannya, mereka terus-terusan kalah oleh Honda dan Yamaha. Tahun depan Ducati punya ide gila bisa bertakhta.
Kali terakhir Ducati jadi juara dunia MotoGP adalah pada tahun 2007 melalui Casey Stoner. Setelah itu mereka beberapa kali mampu jadi pesaing dalam perebutan gelar, tapi tak pernah benar-benar sukses mengulang apa yang diraih rider Australia itu.
Dalam dua musim terakhir Ducati bisa mengantar Andrea Dovizioso jadi runner up. Tapi hanya sejauh itulah Ducati hanya bisa memberi hasil terbaik untuk pebalap-pebalapnya.
Menjelang pergantian musim, Ducati menjanjikan sesuatu yang radikal pada motor mereka di tahun depan. Pabrikan asal Italia itu mengklaim punya ide gila yang akan diperkenalkan.
“Kami punya ide gila yang ingin kami kenalkan demi mendapatkan juara dunia. Kami sedang mengerjakan itu. Di 2020 kita akan tahu apakah itu sesuatu yang bagus atau tidak,” ucap Direktur Teknologi Ducati, Stefano Rendina.
Meski bisa kembali jadi runner up, Dovizioso tertinggal jauh dari Marc Marquez di klasemen MotoGP. Selisih poin mereka mencapai 135. Marquez seperti tak punya lawan di musim ini.
Tapi kami bekerja sebagai sebuah tim, kami mencoba meningkatkan semua aspek di motor: aerodinamis, mesin, elektronik, strategi…” lanjut Rendina di Marca.
‘Ide gila’ apa yang akan diterapkan Ducati di 2020 tak dijelaskan secara gamblang oleh Rendina. Yang jelas, dalam beberapa musim terakhir Ducati jadi pabrikan yang paling banyak punya inovasi. Meski beberapa jadi kontroversi dan penggunaannya kemudian dibatasi. (net)