KAYUAGUNG – Presiden Joko Widodo meresmikan secara langsung tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka). Presiden juga berharap tiap bagian ruas tol Trans Sumatera ini segera terkoneksi.
“Tol sepanjang 189 km ini adalah jalan tol terpanjang yang pernah saya resmikan. Dan kita harapkan akan disambung lagi dari Kayu Agung ke Palembang, dan nantinya akan lanjut sampai Betung, Banyuasin,” ungkap Jokowi di Gerbang Tol Simpang Pematang, kilometer 240, Mesuji, Lampung pada Jumat (15/11/2019).
Kepala Badan Pengatur Jalan tol Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan ruas tol Kayuagung – Palembang masih dalam proses pengerjaan dan mengintruksikan kepada Waskita Sriwijaya Tol (WST) untuk mempercepat pengerjaan.
“Yang jelas harapan saya pada saat natal dan dan tahun baru sudah bisa di fungsionalkan,” ungkap Danang.
“Untuk itu, kita mendorong agar WST untuk bisa menyelesaikan pengerjaannya sampai akhir tahun ini, jadi awal tahun depan sudah operasional penuh bukan hanya fungsional saja,” katanya.
Terkait progres ruas tol Betung, Danang mengatakan masih terkendala pembebasan lahan yang belum rampung.
“Ya, kalau untuk ruas tol Betung pengerjaan masih lama karena soal pembebasan lahan dibeberapa wilayah masih belum selesai,” jelasnya.
Danang memprediksi progres proyek tol Palembang menuju Betung bisa molor hingga 2022 dikarenakan berbagai kendala.
“Ruas tol Dari Palembang menuju Betung diperkirakan akan selesai antara tahun 2021 atau 2022 mendatang,” tegas dia.
Sementara itu, Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE yang turut mendampingi presiden pada acara peresmian mengungkap jalan tol akan memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan potensial menekan inflasi.
“Atas nama warga OKI kami berterimakasih kepada presiden. Tol ini memiliki arti yang besar untuk menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, bahkan menekan inflasi karena mudahnya akses jaringan logistik,” ungkap Iskandar.
Beberapa potensi daerah yang turut terdongkrak setelah tol ini diresmikan tambah Iskandar antara lain karet, sawit, pertanian secara luas.
“Yang paling utama adalah penciptaan lapangan pekerjaan baru bagi sehingga berdampak pada keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Iskandar. (leo)