PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang berhasil mengurangi 20 dari 66 titik banjir di wilayah setempat selama 2019 melalui berbagai pembangunan dan perbaikan infrastruktur saluran air sehingga diyakini tingkat keparahan banjir bisa berkurang.
“Data dari Dinas PUPR titik banjir saat ini tinggal 48 titik lagi,” kata Wali Kota Palembang, Harnojoyo.
Titik banjir yang berhasil dikurangi seperti di Jalan Alamsyah Ratu Prawinegara, Angkatan, Ryacudu, Demang Lebar Daun, Asrama Brimob, Musi Raya, Kol Burlian, Musyawarah – Gandus, Mayor Ruslan, SImpang Veteran, Bangau, Rifa’i Cek Yan, Jenderal Sudirman, Dr M Isa, Puncak Sekuning, Sultan Mansyur, dan Bay Salim.
Menurut dia salah satu infrasturktur yang berkontribusi mengurangi titik banjir di Kota Palembang yakni Pompanisasi Sungai Bendung di Kelurahan 10 Ilir bantuan Kementrian PUPR RI, meski baru dioperasikan namun dampaknya sudah terasa dengan cepatnya genangan surut.
Pompanisasi tersebut mampu menyedot air dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Bendung dengan kekuatan 36.000 liter per detik sehingga diklaim mampu mereduksi hingga 2.400 hektare & nbsp;luasan lahan banjir di Kota Palembang.
Selain pompanisasi, pengurangan titik banjir juga ditunjang dari pemasangan box culvert di jalan bertipe cekungan, perbaikan jembatan, dan pembersihan saluran air terutama anak-anak sungai.
“Beberapa program pengentasan banjir masih terus kami lakukan, mudah-mudahan hasilnya bisa membuat Kota Palembang nol genangan di masa mendatang,” tambah Harnojoyo.
Salah satu upaya pengentasan banjir yang akan digeber Pemkot Palembang pada 2020 yakni Restorasi Sungai Sekanak – Lambidaro, DAS sepanjang 10,9 kilometer tersebut akan dinormalisasi agar mampu menampung air hujan dan alirannya direstorasi agar fungsinya kembali sebagai sarana transportasi air. (hmy)